Jakarta - Persis Solo yang saat ini pun sudah menetapkan diri sebagai kontestan Liga 1 musim depan. Persis Solo berhasil keluar dari zona degradasi setelah bergelut dengan berbagai permasalahan seperti di awal musim mereka harus kehilangan para pemain andalannya hingga pergantian pelatih di tengah jalan.
Persis Solo sendiri memantapkan diri bertahan di Liga 1 setelah di laga pekan ke-33 bermain imbang 1-1 saat menjamu Dewa United. Tambah satu poin cukup bagi mereka untuk bertahan di Liga 1 dan menempati peringkat ke-13 dengan torehan 36 poin.
Poin raihan Persis Solo tak mungkin lagi dikejar tim-tim yang berada di peringkat 16 (PSS Sleman), 17 (Barito Putera) dan terakhir tim yang dipastikan degradasi PSIS Semarang.
Dari beberapa pekan terakhir ada tiga pemain yang layak menjadi pemain kunci Persis Solo yaitu Zanadin Faris, Moussa Sidibe, dan Sho Yamato.
Zanadin Fariz (Gelandang)
Pemain muda ini menunjukkan perkembangan yang signifikan dan menjadi salah satu motor serangan Persis Solo. Terbukti, ia mencetak gol penyeimbang saat melawan Dewa United di pekan ke-33. Kepercayaan yang diberikan pelatih kepadanya berhasil dijawab dengan kontribusi nyata di lini tengah dan depan.
Moussa Sidibé (Penyerang Sayap)
Kecepatan dan kemampuan dribblingnya di sisi sayap menjadi ancaman konstan bagi pertahanan lawan. Meskipun tidak selalu mencetak gol dalam beberapa periode terakhir ini (Pekan ke-30 hingga pekan ke-33), pergerakannya seringkali membuka ruang dan menciptakan peluang bagi pemain lain. Ia juga menunjukkan daya juang yang tinggi dalam membantu pertahanan.
Sho Yamamoto (Gelandang Serang)
Pemain asal Jepang ini tetap menjadi andalan di lini tengah Persis Solo. Ia memiliki visi bermain yang baik dan umpan-umpan akurat yang mampu memanjakan lini depan. Selain itu, ia juga memiliki kemampuan untuk mencetak gol dari lini kedua. Bahkan, ia sempat dipercaya mengemban ban kapten tim.
{{ comment.content }}