Kediri - Persik Kediri mencatat fenomena unik di BRI Liga 1 2024/2025. Klub asal Kota Kediri jadi penentu Persib back to back juara. Persik pula yang menunda dua tim calon degradasi ke Liga 2.
Di mata Persib dan para Bobotoh, Persik Kediri adalah pahlawan. Namun, bagi Semen Padang dan pendukungnya, Persik merupakan musuh yang membuat klub mereka belum lolos dari jerat degradasi.
Padahal kiprah Ze Valente dkk. tak baik-baik saja musim ini. Mereka sempat meramaikan persaingan papan atas di putaran pertama. Namun, pada paruh kedua performa klub berjulukan Macan Putih ini turun cukup drastis.
Sebanyak 13 pertandingan Persik tak pernah menang. Mereka hanya sekali meraih poin absolut di kandang Bali United dengan skor 3-1. Setelah itu, Persik mencatat tujuh hasil imbang dan enam kekalahan.
Buntutnya pelatih Marcelo Rospide harus menyerahkan jabatan pelatih kepala kepada Divaldo Alves. Nah, di tangan arsitek asal Portugal inilah Persik baru menang lagi dengan menjinakkan Arema FC 3-0 di Malang.
Insiden pelemparan bus yang membawa tim Persik Kediri terjadi usai pertandingan di Stadion Kanjuruhan. Menanggapi kejadian tersebut, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) akhirnya buka suara dan memberikan pernyataan resmi. Apakah akan ada sanksi? Bagaiman...
Berikan Pengaruh ke Papan Atas dan Bawah

Saat kesulitan mendapatkan poin untuk menjauhi ancaman degradasi, anehnya Persik Kediri malah bisa mempercepat Persib Bandung menggenggam mahkota juara pada pekan ke-31 BRI Liga 1.
Kuncinya adalah Persik menahan laju Persebaya Surabaya dalam duel dramatis di Kediri yang berakhir imbang 3-3.
Persik kembali jadi protagonis alias pemeran utama dalam penundaan waktu dua tim yang akan degradasi mendampingi PSIS Semarang.
Skor imbang 1-1 di Stadion Haji Agus Salim, Minggu (18/5/2025) memaksa Semen Padang harus bersabar untuk lolos degradasi.
Hasil seri itu juga membuat PSS dan Barito Putera bisa memperpanjang napas dan masih punya harapan bertahan di BRI Liga 1 hingga pertandingan terakhir musim ini.
Persik sekedar membuka jalan dan menunda waktu. Berikutnya tergantung Semen Padang, PSS, dan Barito Putera yang harus berupaya maksimal menentukan nasib masing-masing.
{{ comment.content }}