Posisi saat ini: Rumah Pesan

Insiden Pelemparan Bus Persik Kediri, Arema FC Pertimbangkan Tak Main di Kanjuruhan Lagi dan Sentil Pihak Keamanan

2025-05-12 17:30:03
13
Arema FC menjalani persiapan terakhir untuk bermain kembali di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang dalam sisa laga BRI Liga 1 2024/2025. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Malang - Manajemen Arema FC sedang kecewa berat. Bukan hanya kekalahan telak 0-3 dari Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (11/5/2025), tapi juga karena insiden pelemparan bus Persik Kediri di jalan depan stadion yang membuat manajemen kehabisan kesabaran.

Mereka sedang membahas kemungkinan tidak bermain di Stadion Kanjuruhan lagi untuk laga kandang terakhir musim ini melawan Semen Padang pada 25 Mei 2025.

"Kami kecewa dengan kejadian kemarin. Tiga tahun kami berusaha mempertahankan eksistensi klub. Bersungguh-sungguh untuk kembali ke rumah sendiri. Namun hasilnya seakan tidak dihormati di sini,” keluh General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi.

Artinya, pelaku pelemparan batu ke bus Persik yang dianggap tidak menghormati upaya manajemen Arema. Karena itu kembali meruntuhkan semangat pihak yang ingin menjaga naik baik tim berjulukan Singo Edan.

"Kami mengingatkan suporter itu pendukung. Tiga tahun mereka tidak dapat memberi dukungan ke Arema FC. Begitu kita pulang, alih-alih dukungan yang didapat tapi justru tuntutan kesempurnaan yang berlebihan harus dituruti," imbuhnya.

 

 

 

 


Sentil Petugas Keamanan

Pria yang akrab disapa Inal ini juga menyentil petugas keamanan. Karena kejadian masih ada di area yang dijaga oleh Kepolisian.

"Pihak keamanan mohon lakukan evaluasi. Tuntutan kesempurnaan dari sisi mereka yang akhirnya semua dibebankan ke Arema FC," tegasnya. 

"Kami prihatin kejadian pelemparan bus Persik terjadi di area zona 4 diluar area stadion yang menjadi konsen pihak keamanan" ungkapnya.

 


Telan Biaya Rp1 Miliar Dalam Satu Laga Kanjuruhan

Kaca bus rombongan klub Persik Kediri pecah akibat dilempar batu oleh pknum suporter usai pertandingan lawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang pada Minggu, 11 Mei 2025 (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Inal menambahkan bahwa dari sisi produksi pertandingan, manajemen telah melakukan berbagai peningkatan. Sesuai dengan regulasi dan kebutuhan rencana pengamanan.

Dia ungkapkan dua laga terakhir Arema FC saat gelar simulasi dan lawan Persik Kediri, penyelenggaraan menelan dana lebih Rp1 miliar. 

"Dari sisi produksi semua upgrading kita lakukan mulai ring 1, ring 2, sampai ring 4 sesuai regulasi dan kebutuhan renpam. Kami memahami semua harus dilakukan untuk kepentingan dan keamanan jalannya pertandingan," jelasnya.

Manajemen Arema FC merasa menjadi pihak yang selalu disalahkan atas berbagai permasalahan yang timbul termasuk pelemparan bus tim tamu. "Manajemen selalu jadi bahan cercaan. Seolah pelaku utamanya pelemparan bus,” sambungnya.

Manajemen Arema mendesak pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas insiden pelemparan bus Persik Kediri. "Polisi harus tangkap dan ungkap pelaku dan motif pelemparan bus Persik Kediri. Jika pelaku kecewa dengan terkait penyelenggaraan atau kecewa karena Arema FC kalah, kenapa tidak dilimpahkan ke kami?" pungkasnya.


Yuk Lihat Peta Persaingan

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini