Posisi saat ini: Rumah Pesan

Respons Arema FC setelah Dicap Curang oleh Petinggi Semen Padang

2025-05-19 15:30:02
5
Para pemain Arema FC melakukan selebrasi setelah Salim Tuharea mencetak gol pertama ke gawang PSBS Biak dalam laga BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Soepriadi, Kota Blitar, Sabtu (21/12/2024). Arema FC menang 3-2 dalam laga tersebut. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Malang - Laga terakhir BRI Liga 1 2024/2025 yang bakal sengit. Karena digelar serentak pada 24 Mei mendatang. Salah satu laga yang diprediksi panas tersaji di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Antara Arema FC melawan Semen Padang.

Karena Semen Padang butuh kemenangan demi membuka asal selamat dari degradasi. Sedangkan Arema posisinya sudah aman di papan tengah. Penasihat Semen Padang, Andre Rosiade sudah melontarkan psywar sebelum duel itu.

Dia berharap Ketua PSSI, Erick Thohir menyaksikan pertandingan itu secara langsung di Stadion Kanjuruhan. Selain itu, Andre meminta agar PSSI menurunkan wasit asing untuk laga ini.

Dia meminta dua hal tersebut karena teringat momen 2017 lalu. Tepatnya saat Semen Padang dihajar Arema 5-2 dalam semifinal leg kedua Piala Presiden 2017. Dia merasa Semen Padang waktu itu dikerjai. Sehingga Arema bisa menang telak setelah tertinggal dua gol lebih dulu.

 


Bersikaplah Bijaksana

Anggota Komisi VI DPR RI, Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade.

Terkait pernyataan tersebut, Arema FC bereaksi. General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi mengingatkan agar kubu Semen Padang menjaga sportifitas dan menghindari penyataan yang kontraproduktif. Dia juga mengingatkan jika jalannya semifinal Piala Presiden 2017 memperlihatkan kerja keras kedua tim di lapangan.

Jika Semen Padang merasa dicurangi, itu sekaligus menyepelekan perjuangan keras pemain Arema di lapangan. Seperti Cristian Gonzales yang malam itu jadi bintang kemenangan Singo Edan dengan memborong 5 gol. Begitu juga pemain lain yang mengerahkan semua energinya untuk bangkit dari ketertinggalan. Karena saat leg pertama, Arema kalah lewat gol tunggal Semen Padang yang lahir dari titik penalti, Marcel Sacramento.

"Kami mengharapkan agar semua pihak, terutama para pimpinan klub, dapat bersikap bijaksana, sportif dan menjunjung tinggi fair play. Bukan berupaya membangun politisasi sepak bola yang sarat tebar kebencian dan kecurigaan. Mohon ini dihindarkan. Percayalah, sepak bola kita sudah bermartabat,” tegas pria yang akrab disapa Inal ini.

 


Fokus Pertandingan dan Patuhi Sanksi Komdis PSSI

Pemain Arema, Arkhan Fikri, Achmad Maulana hingga Dalberto Luan merayakan kemenangan dari Malut United. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Pertandingan antara Arema FC dan Semen Padang sendiri akan digelar tanpa penonton. Itu sebagai konsekuensi dari sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI karena di laga sebelumnya, ada pelemparan batu kepada bus Persik Kediri di jalan raya luar Stadion Kanjuruhan.

Inal berharap, dalam kondisi ini, semua pihak dapat menunjukkan sikap profesional dan menjaga kondusifitas. "Kami mengimbau agar semua pihak, baik pemain, pelatih, ofisial, maupun suporter, dapat menghormati keputusan tersebut. Dan fokus pada pertandingan," tambahnya.

Dalam pertandingan nanti, Inal menekankan bahwa Arema FC berkomitmen untuk menjunjung tinggi fair play dan menghormati keputusan wasit. Ia berharap, semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan pertandingan yang berkualitas dan sportif. Artinya, apapun hasilnya di lapangan, semua harus bisa menerima. Sehingga Singo Edan akan fight dalam laga ini. Jika meraih kemenangan, Singo Edan bakal mengirim Semen Padang ke kasta kedua.


Persaingan di BRI Liga 1 2024/2025

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini