Surabaya - Persebaya Surabaya secara resmi akhirnya mengumumkan pelatih kepala baru. Mereka menunjuk Eduardo Perez sebagai arsitek tim untuk mengarungi Liga 1 2025/2026 menggantikan Paul Munster.
Selain itu, mereka juga memperkenalkan dua nama lain, yakni Shin Sang-gyu sebagai asisten pelatih dan Felipe Americo Martins Goncalves sebagai pelatih kiper. Satu nama lagi adalah Uston Nawawi yang tetap jadi asisten pelatih.
“Bismillah, hari ini, Selasa, 3 Juni 2025, Persebaya mengumumkan pelatih maupun pemain untuk mengarungi Liga 1 2025/ 2026 maupun kejuaraan antar klub Asean. Kita mulai dari kabinet kepelatihan yang akan menahkodai Green Force,” demikian pernyataan resmi klub.
“Tim pelatih sudah intens mengevaluasi dan menyusun skuad sejak beberapa pekan lalu. Pekan ini, tim pelatih sudah di Surabaya dan mulai menyusun program untuk menyambut musim depan. Mereka akan didukung departemen analis maupun departemen medis yang mumpuni.”
Asisten Luis Milla
Eduardo Perez sendiri mulai dikenal publik tanah air ketika bekerja sebagai asisten pelatih Luis Milla saat menangani Timnas Indonesia. Dia juga sempat akan menangani PSS Sleman pada 2020, namun batal.
Selain itu, manajemen Persebaya juga mengumumkan bahwa semua kegiatan klub akan berpusat di komplek Stadion Gelora Bung Tomo. Hal ini berbeda dari sebelumnya yang terpisah di berbagai titik di Kota Surabaya.
Sebelumnya, mes pemain berada di daerah Keputran. Lalu, kantor Persebaya berada di daerah Sawunggaling. Sedangkan lapangan latihan terpisah bergantian di Lapangan THOR atau Gelora 10 November.
Pernyataan Persebaya
“Semua aktivitas Persebaya, pertandingan maupun latihan, akan dipusatkan di rumah kita, Kompleks Gelora Bung Tomo. Pusat kebugaran yang modern saat ini sedang dalam proses penyelesaian di GBT. Pun demikian halnya staf operasional Persebaya lainnya, akan berkantor di GBT,” demikian pernyataan resmi klub.
“Untuk pemain akan kita umumkan siang ini. Bonek-Bonita dan seluruh pecinta Persebaya, mohon doa dan dukungannya.”
Kehadiran staf kepelatihan baru memunculkan harapan dari Bonek untuk membawa Persebaya berprestasi. Maklum saja, klub asal Kota Pahlawan itu sudah 21 tahun puasa gelar kasta teratas dengan terakhir meraih trofi Divisi Utama 2004.
{{ comment.content }}