Jakarta Timnas China tak mau ketinggalan untuk melakukan persiapan serius dengan pemusatan latihan menjelang kunjungannya ke markas Timnas Indonesia. China akan meladeni tuan rumah Indonesia pada laga ke-9 ronde ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Duel kedua tim akan dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/6/2025). Skuad China yang dibesut Branko Ivankovic juga sudah menggelar latihan.
China sangat membutuhkan kemenangan demi bisa membuka kans lolos ke fase berikutnya, atau putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Mereka masih terpaku di urutan terbawah dengan nilai 6, sama dengan Bahrain.
Adapun Timnas Indonesia ada di posisi lebih menguntungkan dengan nilai 9. Kubu China punya ambisi besar untuk meraih kemenangan, sekalipun tidak mudah karena di bawah tekanan publik tuan rumah Timnas Indonesia nanti.
Timnas China punya sosok Branko Ivankovic, pelatih berusia 71 tahun yang sudah satu tahun terakhir menangani The Dragons. Dengan pengalamannya baik sebagai pemain dan pelatih, bisa membawa kekuatan tersendiri untuk meladeni Timnas Indonesia pekan depan.
Titik Beratkan Lini Tengah

Karier Branko Ivankovic ketika masih menjadi pemain ternyata kurang berisinar. Tak ada riwayat memperkuat klub besar di Eropa, mengingat ia berasal dari negara Kroasia atau kawasan Balkan yang sering melaihrkan bakat pesepak bola yang andal.
Branko Ivankovic lahir di Varazdin, wilayah yang kini menjadi bagian dari Kroasia, pada 28 Februari 1954. Dulu, ia adalah pemain sepak bola yang berposisi sebagai gelandang serang dan hanya membela satu tim bernama Varteks selama 1979–1990.
Dengan punya historis sebagai mantan gelandang serang, membuat Branko Ivankovic lebih sering menitik beratkan permainan timnya dari sektor tengah sebagai kekuatannya. Benar saja, ia gemar memainkan formasi 4-4-2 diamond, skema yang bisa fleksibel dengan kekuatan utama dari lini tengah.
Sukses Jadi Pelatih

Prestasinya justru lebih mentereng ketika menjadi pelatih dengan membesut Varteks selama 1991-1995. Namun, prestasi dalam karier kepelatihannya baru muncul ketika hijrah ke Asia. Ia melatih Iran selama 2001-2006 dan mempersembahkan medali emas Asian Games 2002, titel AFC/OFC Cup Challenge 2003, dan juara WAFF 2004.
Ivankovic kemudian kembali ke negara asalnya dan melatih Dinamo Zagreb selama 2006–2008. Ia mempersembahkan dua gelar juara Liga Kroasia, satu gelar Piala Kroasia, dan satu gelar Piala Super Kroasia.
Setelahnya, Ivankovic melatih klub China, Shandong Luneng, selama 2009-2011. Titel juara Liga Super China 2010 berhasil dipersembahkannya.
Taklukkan Asia
Jalan karier berikutnya, Branko Ivankovic kembali ke Timur Tengah, dengan melatih Al Ettifaq (Arab Saudi) dan Al Wahda (Uni Emirat Arab), tetapi baru kembali panen gelar di Persepolis (Iran). Gelar yang dimenangkannya adalah tiga gelar Liga Iran, satu gelar Piala Hazfi, dan tiga gelar Piala Super Iran.
Sempat melatih Al Ahli (2019) dan Timnas Oman (2020-2024), Ivankovic baru melatih Timnas China sejak Februari 2024. Ia sudah didera kritikan karena Timnas China cukup terseok-seok di Ronde 2 Kualifikasi Piala Dunia. Dan kini, ia kembali terancam dipecat karena performa buruk di Ronde 3.
Sejak menjabat pelatih kepala China pada 21 Maret 2024, Ivankovic sudah total sudah memimpin 12 pertandingan bersama Timnas China. Hasil dari jumlah itu berupa tiga kemenangan, dua hasil imbang, dan tujuh kekalahan.
Performa China sejak dilatihnya punya kelemahan yakni produktivitas gol yang minim. Dari 12 pertandingan, Zhang Yuning dkk. cuma mencetak 13 gol dan kemasukan 24 kali. Situasi ini pun bisa saja dimanfaatkan oleh Timnas Indonesia.
Bermain Menyerang
Pelatih mereka, Branko Ivankovic memberi isyarat bahwa timnya akan bermain menyerang secara penuh di hadapan para pendukung Timnas Indonesia. Hanya cara itu yang bisa membuat timnya minimal mencetak gol dan membungkus kemenangan untuk menghidupkan kesempatan lolos.
Menghadapi pertandingan hidup-mati dengan Indonesia, pelatih asal Kroasia itu mengusulkan rencana taktis yang berani dan cermat. Yaitu menciptakan badai ofensif dengan kemampuan ofensif dan defensif, dan berusaha untuk menang di Jakarta.
"Kita harus menunjukkan sepak bola ofensif yang sesungguhnya!" kata Branko Ivankovic pada hari pertama sesi pemusatan latihan China dikutip dari laman Sohu, Selasa (27/5/2025).
Berani Bereksperimen
Timnas China masih harus menghadapi situasi dengan sejumlah pemain yang harus absen. Striker senior mereka Wu Lei mengalami cedera lutut dan tidak akan dibawa ke Jakarta. Kemudian Lin Liangming harus absen karena akumulasi kartu merah yang didapatnya di markas Arab Saudi.
Namun, strategi pemilihan pemain oleh Branko Ivankovic telah menunjukkan ambisinya untuk memecah kebuntuan. Melihat daftar skuad di pemusatan latihan yang berisi 26 pemain mencakup 6 penyerang. Termasuk dua wajah baru Liu Ruofan dan Liu Chengyu.
Ide formasi menyerang untuk bertahan ini sangat sesuai dengan kebutuhan mendesak untuk mencetak poin di Indonesia. Ivankovic juga menyertakan pemain muda berusia 18 tahun, Wang Yudong yang tampil impresif untuk klubnya, Zhejiang dengan mencetak 8 gol dari 13 laga di Liga Super China 2025.
Untuk menghadapi Timnas Indonesia, Branko Ivankovic diprediksi menurunkan lima pemain tengah dengan tiga di antaranya bertipe menyerang membantu ujung tombak. Wei Shihao, Yang Mingyang, Huang Zhengyu, Serginho, dan Cao Yongjing kemungkinan akan turun sejak menit pertama.
{{ comment.content }}