Jakarta - Jabatan pemandu bakat di PSSI kini diemban oleh Simon Tahamata. Pesepak bola legendaris Belanda dan Ajax Amsterdam, yang baru ditunjuk sebagai kepala pemandu bakat pemain masa depan Timnas Indonesia.
Satu di antara pemain berdarah Indonesia sedang berkiprah di luar negeri adalah Adrian Wibowo. Pemain berusia 19 tahun itu sedang menikmati karier bersama LAFC di Major League Soccer (MLS) 2025, Adrian baru bermain dua kali.
Debutnya terjadi ketika menang atas Kansas City 2-0 pada 23 Maret 2025. Dia masuk pada menit ke-75. Penampilan kedua Adrian untuk LAFC terjadi ketika turun di pengujung pertandingan dalam kemenangan 2-1 atas San Jose Earthquakes pada 13 April 2025.
Sepanjang kariernya, Adrian pernah tiga kali membela Timnas Amerika Serikat U-17 pada 2022. Kondisi ini membuatnya masih bisa memperkuat Timnas Indonesia.
Akankah Adrian Wibowo ikut dipantau Simon Tahamata dan nantinya direkomendasi untuk bergabung ke Timnas Indonesia?
Tak Ada Pemain Titipan

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menanggapi kemungkinan tersebut. Ia menyerahkan tugas tersebut kepada Simon Tahamata dan tim pemandu bakat di lingkungan PSSI
"Saya tidak tahu Adrian Wibowo yang main di LAFC ingin main di merah-putih. Saya tidak tahu, namanya kan Wibowo. Kita lihat apakah mau, kita ingin agar scouting yang prima, dan saya sudah bilang ke Om Simon tidak ada pemain titipan," terang Erick Thohir.
"Scouting ini pun harus profesional, jangan mau dibayar bayar untuk bilang ini bagus. Kalau nanti ada pemain titipan, tim scouting ini mending saya bubarkan," lanjut Erick Thohir.
Mekanisme Tim Talent Scouting di PSSI

Menurut Erick Thohir, tim talent scouting PSSI yang kini dipimpin Simon Tahamata terbagi menjadi tiga zona. Yakni zona Indonesia barat, tengah, dan timur.
Kemudian nantinya setiap zona wajib memberikan laporan kepada Simon Tahamata secara periodik setiap bulannya. Adapun tugas prioritas Simon Tahamata adalah berbicara dengan pelatih Timnas Indonesia dari level U-17, U-20, U-23, dan senior.
"Om Simon akan memetakan siapa saja talenta untuk regenerasi yang transparan. Jangan sampai ada istilah pemain U-17 belum cukup umur di level senior. Nyatanya Lamine Yamal bisa, karena sekarang dengan teknologi, kesehatan, fisik, sekarang sudah berubah, tinggal yang membedakan, skill, dan mindset," terang Erick Thohir.
Pantau Pemain Berbakat di Luar Negeri

Tim pemandu bakat PSSI untuk Timnas Indonesia juga ikut memantau potensi atlet sepak bola keturunan Indonesia yang berada di luar negeri. Simon Tahamata bakal ikut terjun ke lapangan langsung melihat dan menimbangnya.
"Untuk stage berikutnya, memetakan potensi diaspora kita, yang misalnya ada di Belanda, Eropa, atau di Amerika.
"Karena sekarang sudah ada pemain sepak bola kita dari Amerika. i timnas putri ada dua, Sydney hooper umur 18 tahun dan Katarina Stalin berusia 16 tahun," tandasnya.
{{ comment.content }}