Jakarta - Winger asal Timor Leste, Paulo Gali Freitas, bakal menjadi satu di antara pemain yang dikenang oleh PSIS Semarang dan pendukungnya. Sebab, dia memiliki perjalanan karier yang mengesankan sejak awal bergabung hingga akhirnya berpisah pada akhir BRI Liga 1 2024/2025.
Seiring berakhirnya musim 2024/25, Gali Freitas telah memutuskan untuk angkat kaki meninggalkan PSIS setelah dua musim bersama.
Jika menilik ulang kiprah pemain kelahiran Dili itu, Gali Freitas memang berhasil mematahkan berbagai keraguan tentang kualitasnya ketika pertama kali bergabung dengan Mahesa Jenar, dua musim lalu.
Bahkan, dia mencatatkan performa yang istimewa ketika meledak pada musim pertamanya bersama PSIS.
Berikut Bola.com menyajikan ulasan karier Gali selama dua musim bersama Mahesa Jenar.
Simon Tahamata resmi ditunjuk sebagai Head of Scouting Timnas Indonesia. Dengan segudang pengalaman internasional, Simon akan memimpin pencarian talenta-talenta terbaik untuk memperkuat timnas kita tercinta
Sempat Diremehkan
Saat pertama kali diumumkan sebagai rekrutan PSIS Semarang, Gali Freitas sempat dipandang sebelah mata. Pasalnya, ketika itu pemain kelahiran Dili ini datang dari klub asal Timor Leste, Karketu Dili FC.
Lantaran gaung kompetisi di Timor Leste tak banyak terdengar di Indonesia, banyak yang meragukan kualitas Gali. Muncul berbagai pandangan skeptis yang menganggap Gali tak bakal bersaing di Liga 1.
Apalagi, ketika itu Gali juga memiliki rekam jejak yang abu-abu mengenai isu pencurian umur yang sempat dituduhkan kepadanya ketika memperkuat Timnas Timor Leste U-16 pada Piala AFF U-16 2019.
Jika mengacu dokumennya saat ini, Gali Freitas tercatat lahir pada 31 Desember 2004. Menariknya, Transfermarkt mencantumkan dua tanggal lahir, termasuk satu di antaranya, 31 Desember 1996.
Meledak di Musim Pertama
Musim debut Gali Freitas bersama PSIS sebetulnya termasuk mengesankan. Pada musim pertamanya memperkuat Mahesa Jenar, pemain Timnas Timor Leste itu bisa mengukir performa impresif.
Ketika itu, Gali menyumbangkan 11 gol plus tujuh assist dari 32 pertandingan bersama Mahesa Jenar. Artinya, dengan catatan itu, Gali hanya absen dua kali saja, dan 29 laga lainnya dicatatkan sebagai starter.
Bagi ukuran pemain asing yang mengisi slot ASEAN, pencapaian semacam ini masuk kategori istimewa. Bisa dibilang, ketika itu Gali merupakan pemain asing ASEAN terbaik yang beraksi BRI Liga 1 2023/2024.
Gali ketika itu juga menjadi aktor penting di balik moncernya performa Mahesa Jenar, yang hampir merebut peringkat keempat untuk melaju ke fase championship series. Hanya, PSIS gagal mewujudkannya karena hanya finis di empat besar.
Sudah Berpamitan
Gali Freitas sebetulnya merasa sangat berat meninggalkan PSIS dan Kota Semarang. Sebab, di kota ini, Gali mendapatkan keluarga baru. Oleh karena itu, Semarang bakal tetap memiliki tempat tersendiri di hatinya.
"Hari ini adalah hari terakhir buat saya di kota ini, kota yang sudah saya anggap seperti rumah saya sendiri. Banyak keluarga baru yang saya dapatkan dari kota ini," ujar pemain yang bergabung pada Juli 2023 itu.
"Saya benci perasaan saya ketika mengucapkan selamat tinggal dengan PSIS Semarang dan keluarga baru saya di kota ini. Tetapi, itulah dunia nyata saat hidup di lingkungan sepak bola," lanjut Gali Freitas.
{{ comment.content }}