Bangkalan - Pelatih PSS Sleman, Pieter Huistra, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah timnya terdegradasi dari BRI Liga 1 2024/2025. Super Elang Jawa turun kasta bareng Barito Putera dan PSIS Semarang.
PSS menutup musim dengan kemenangan 3-0 atas Madura United pada pekan ke-34 BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bangkalan, Sabtu (24/5/2025) sore. Mereka unggul via Betinho (34'), Gustavo Tocantins (41') dan Marcelo Cirino (80').
Hasil positif itu tak cukup bagi PSS terhindar dari lubang jarum. Cleberson dkk. yang finis di posisi ke-16 dengan nilai 34 gagal mengejar perolehan angka sang rival Semen Padang (36 poin) yang di laga terakhirnya menang 2-0 kontra Arema FC.
"Tidak terlalu penting apa yang saya pikirkan tentang pertandingan ini. Ini hari yang menyedihkan untuk Sleman, penonton, pemain dan pelatih," ujar Pieter Huistra seusai laga.
Laga yang digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (17/5/2025), harus dihentikan sementara pada menit ke-76 setelah suporter menyalakan flare, kembang api, dan bom asap! Setelah tertunda lebih dari 30 menit, pertandingan dilanjutkan dan akhirny...
Menyakitkan

Arsitek asal Belanda itu menyatakan rasa penyesalannya setelah pertandingan. Menurut dia, PSS sudah melakukan segala upaya agar bisa bertahan di Liga 1, namun kenyataan tidak sesuai harapan.
"Kami telah melakukan banyak kemajuan pada akhir musim ini, tetapi itu tidak cukup dan saya merasa sangat bersalah," kata pelatih berlisensi UEFA Pro tersebut.
"Karena saya tahu apa arti klub ini bagi banyak orang. Penonton sangat setia dan setiap permainan di stadion adalah kebahagiaan. Itu sangat menyakitkan karena kami harus turun kasta, tim harus memulai lagi dan mengorganisasikan," lanjutnya.
Lengsernya Tim Elang Jawa ini tentu menjadi kabar buruk bagi Sleman fans. Setelah enam musim tampil di kompetisi kasta tertinggi Liga Indonesia mereka akhirnya harus kembali terlempar ke divisi kedua.
Meminta Maaf
Kekecewaan juga dirasakan oleh bek sekaligus kapten tim, Cleberson Souza. Dengan kerendahan hati, pemain asal Brasil itu meminta maaf kepada suporter karena gagal membawa PSS stay di Liga 1.
"Saya ingin mengucapkan maaf kepada penonton Sleman. Kami tahu situasinya bahwa tim tidak hanya bergantung pada hasil sendiri," ucapnya.
"Saya sangat kecewa, semua orang sangat kecewa. Kami telah gagal tahun ini. Sleman adalah klub yang besar dan saya yakin klub ini akan kembali dengan cepat," sambung bek berusia 32 tahun itu.
{{ comment.content }}