Posisi saat ini: Rumah Pesan

BRI Liga 1: Persebaya Vs Bali United Rawan Flare, Panpel Jalin Kesepakatan dengan Bonek

2025-05-23 01:30:02
12
Bonek Mania menyalakan flare saat laga Persebaya vs Madura United di Stadion GBT, Surabaya (28/1/2018). (Bola.com/Aditya Wany)

Surabaya - Panpel Persebaya Surabaya menegaskan larangan penggunaan flare atau suar di stadion. Terdekat, mereka akan menjamu Bali United dalam pekan terakhir BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jumat (23/5/2025) malam.

Laga pekan terakhir memang rawan penyalaan flare di dalam stadion. Hal itu sudah terjadi beberapa kali di GBT. Makanya, kini perlu pencegahan mengingat flare bisa memicu denda dari PT LIB terhadap klub yang bersangkutan.

Ketua Panpel Persebaya, Ram Surahman, mengatakan seluruh elemen Bonek telah sepakat untuk tidak menyalakan flare di dalam stadion.

Kesepakatan ini merupakan kelanjutan dari komitmen Bonek yang dalam dua musim terakhir telah menunjukkan kedewasaan dalam mendukung tim tanpa flare di area stadion.

Sebagai alternatif bentuk dukungan, suporter akan menggelar aksi Wall of Fire di luar stadion, tepatnya di jalan depan Lapangan ABC saat bus pemain dilepas menuju stadion.


Di Luar Stadion

Ilustrasi Bonek menyalakan flare saat uji coba Persebaya vs Persela. (Bola.com/Aditya Wany)

Flare akan dikumpulkan dan dikoordinasi oleh masing-masing koordinator tribune untuk digunakan hanya di luar area pertandingan.

Panpel memastikan akan melakukan pemeriksaan secara ketat di seluruh pintu masuk stadion. Penonton yang kedapatan membawa flare maupun dalam pengaruh minuman keras akan dilarang masuk ke stadion.

“Pertandingan besok adalah pertandingan bebas flare. Ini demi kenyamanan dan keselamatan bersama. Kami tidak segan-segan memberikan sanksi tegas kepada siapapun yang membawa atau menyalakan flare di dalam stadion,” kata Ram, Kamis (22/5/2025).

Gerakan ini diinisiasi oleh empat tribun yakni Green Nord, Gate 21, Tribun Kidul, dan Tribun Timur sebagai wujud solidaritas dan komitmen bersama.

Selama ini flare telah menjadi problem di pertandingan sepak bola Indonesia. Berbagai klub kesulitan mengontrol masuknya flare ke stadion yang biasa dinyalakan saat pertandingan atau setelah peluit panjang.

Contohnya, flare pernah menyala di Stadion GBT adalah pada 29 Juni 2024, dalam sebuah laga persahabatan, bukan pertandingan Liga 1. Saat itu, Persebaya menjamu Persibo Bojonegoro dalam laga persahabatan.

Duel ini bagian dari perayaan ulang tahun Persebaya yang ke-97 dengan titel Anniversary Game. Persebaya menang 2-0 berkat gol yang dicetak oleh Mohammed Rashid (70’) dan Bruno Moreira (86’).


Pengalaman Tahun Lalu

Puluhan ribu Bonek menyalakan flare saat Persebaya Surabaya menghadapi Persibo Bojonegoro pada anniversary game menyambut hari ulang tahun Persebaya. (Bola.com/Aditya Wany)

Setelah gol kedua, sejumlah flare di titik Stadion GBT menyala. Sampai akhirnya hampir seluruh penjuru tribune menyalakan flare. Situasi ini membuat stadion dipenuhi asap dan pemain diminta meninggalkan lapangan.

Asap yang mengganggu pandangan lantas memaksa pertandingan dihentikan hanya sampai menit ke-86. Situasi asap memenuhi stadion itu masih terus berlangsung sampai beberapa menit kemudian.

Beruntung, Panpel Persebaya dengan sigap mengarahkan dan mengimbau para penonton yang membawa anak kecil untuk segera meninggalkan stadion.

Pihak keamanan juga bergerak sigap. Kepulan asap itu cukup membahayakan. Sejumlah pintu keluar darurat pun segera dibuka agar para penonton lebih cepat dan mudah meninggalkan area stadion.

Kepulan asap itu juga masuk ke berbagai ruangan yang ada di Stadion GBT. Butuh waktu sekitar 30 menit untuk membuat asap menghilang dan tidak mengganggu pandangan dan pernapasan lagi.


Menuju Akhir Musim

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini