Sleman - PSS Sleman sudah memasang target untuk musim depan. Namun, tim yang dijuluki Super Elang Jawa itu belum bisa melangkah lebih jauh dalam merumuskan misinya di Liga 2 2025/2026.
Direktur Utama PSS, Gusti Randa, mengatakan pihaknya masih menunggu kepastian regulasi musim mendatang. Muncul wacana beberapa perubahan yang akan diterapkan federasi, satu di antaranya soal penggunaan pemain asing.
"Masalah kuota pemain asing, pelatih, direktur teknik itu masih jadi pertanyaan kita. Apakah pelatih asing di Liga 2 boleh atau tidak karena regulasinya mungkin saja berubah," ujar Gusti Randa.
"Lalu, berapa jumlah pemain asing yang bermain di lapangan apakah tetap seperti tahun sebelumnya dua tiga atau ada pertambahan. Nah, itu belum kita mendapatkan kepastiannya," sambungnya.
Ikuti Jejak Bhayangkara FC

Berbicara target, PSS ingin semusim berada di Liga 2. Mereka berharap bisa mengikuti jejak Bhayangkara FC yang hanya satu tahun berkiprah di divisi kedua. Klub milik Polri itu kembali promosi ke Liga 1 2025/2026, setelah turun kasta pada musim 2023/2024.
"Saya mau mengatakan PSS di Liga 2 ini sangat fokus, kalau bisa kita cuma satu musim. Kita tahu sepak bola sekarang persaingan cukup kuat," kata Gusti Randa.
"Tidak di Liga 1 saja, persaingan di Liga 2 juga cukup kuat. Makanya PSS sekarang mempersiapkan skuadnya untuk di Liga 2, dengan cita-cita kita hanya satu musim di Liga 2 untuk kembali ke Liga 1," lanjutnya.
Masih Menanti

PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi punya wacana akan menambah kuota pemain asing di Liga 2 2025/2026. Dari tiga, bertambah menjadi lima pesepak bola luar negeri.
"Misalnya tetap tiga apakah kita boleh kontrak empat? Empat kemudian yang main tiga atau cuma tiga saja. Begitu juga untuk pelatih. Meskipun kita tahu Teco ternyata warga negara Indonesia," ucap Gusti Randa.
"Tapi, apakah masih sama regulasinya bahwa di Liga 2 pelatih asing tidak boleh. Kalau tidak boleh, misalnya manajer itu asing karena di Liga 1 manajer itu asing. Nah teknis seperti ini kita belum mendapatkan, mungkin apakah setelah Kongres PSSI, LIB melakukan meeting teknik untuk Liga 2."
"Termasuk direktur teknik. Sebagai contoh ada beberapa pelatih asing, itu kayak saya saja misalnya. Pieter Huistra menukangi tiba-tiba degradasi. Nah Pieter ini kontrak sama kita masih tiga tahun. Apa boleh jadi Dirtek atau manajer andai pelatih tidak boleh asing," pungkasnya.
Format Liga 2
Liga 2 2025/2026 diikuti 20 peserta yang terbagi menjadi dua grup yakni Wilayah Barat dan Wilayah Timur. Dalam setiap grup, peserta akan bertemu sebanyak tiga kali dalam format triple round robin. Mereka bakal bermain kandang, tandang, dan kandang atau tandang.
Dua tim yang menjadi juara masing-masing grup otomatis mendapatkan tiket promosi. Keduanya kembali berduel untuk menentukan gelar juara. Sementara itu, posisi runner-up atau peringkat kedua akan berjumpa dalam play-off untuk berebut tiket promosi.
{{ comment.content }}