Posisi saat ini: Rumah Pesan

Program Naturalisasi Pemain Keturunan untuk Timnas Indonesia Putri: Bergeliat Kembali setelah Sempat Lama Mentok

2025-05-30 11:30:02
7
Timnas Indonesia Putri - 4 Pemain Naturalisasi baru Timnas Putri

Jakarta - Felicia Victoria de Zeeuw, Iris Joska de Rouw, Isa Guusje Warps, dan Emily Julia Frederica Nahon telah disetujui untuk menjalani proses lanjutan untuk bisa dinaturalisasi dan memperkuat Timnas Indonesia Putri.

Keempat pemain tersebut hadir saat Sidang Paripurna di DPR RI pada Senin (26/5/2025). Lembaga legislatif itu pun menyetujui proses naturalisasi Felicia, Iris, Isa, dan Emily. 

Felicia Victoria de Zeeuw, Iris Joska de Rouw, Isa Guusje Warps, dan Emily Julia Frederica Nahon kemudian akan menjalani proses lanjutan sebelum bisa disumpah janji setia sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).

Dibandingkan apa yang terjadi di Timnas Indonesia Putra, program naturalisasi pemain keturunan di Timnas Indonesia Putri memang cukup lamban dan jauh dari ingar-bingar. 

Diketahui, sejauh ini baru ada dua pemain keturunan yang resmi menjadi WNI. Dua pemain yang dimaskud adalah Noa Leatomu dan Estella Loupatty. Keduanya menjalani sumpah bersama Kevin Diks di Copenhagen pada November 2024. 


Tambahan Kekuatan

Iris de Rouw dan Erick Thohir. (Instagram/irisderouw)

Jika Felicia Victoria de Zeeuw, Iris Joska de Rouw, Isa Guusje Warps, dan Emily Julia Frederica Nahon telah selesai menjalani proses naturalisasi, mereka tentu akan menjadi tambahan kekuatan yang maksimal bagi Timnas Indonesia Putri.

Misalya sosok Iris de Rouw yang bisa diandalkan di posisi penjaga gawang. Felicia de Zeew pun tidak kalah menarik. Ia adalah seorang gelandang serang dan bermain untuk klub Belanda, ADO Den Haag.

Kemudian ada sosok Isa Warps yang lahir di Veldhoven pada 3 Juni 2025 dan saat ini berusia 19 tahun. Isa merupakan pemain asal klub NAC Breda dengan posisi penyerang sayap kiri dan penyerang tengah.

Sementara Emily Nahon lahir di Oegtgeest pada 17 Mei 2007 dan saat ini berusia 18 tahun. Saat ini ia bermain untuk tim muda ADO Den Haag dengan posisi bek tengah.


Mereka yang Tidak Harus Disumpah

Selebrasi pemain Timnas putri Indonesia, Claudia Scheunemann setelah mencetak gol keempat timnya ke gawang Singapura melalui eksekusi penalti pada laga uji coba internasional di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Berbeda dengan empat nama di atas, ada beberapa pemain keturunan lain yang saat ini menjadi bagian dari Timnas Indonesia Putri. Misalnya Claudia Scheunemann.

Namun, berbeda dengan kasus Estella Loupatty dan Noa Leatomu, Claudia Scheunemann tidak perlu menjalani sumpah kewarganegaraan untuk memperkuat Timnas Indonesia Putri.

Sebab, Claudia Scheunemann lahir di Tangerang, Banten 16 tahun lalu. Claudia pun saat ini bisa dikatakan sebagai salah satu talenta sepak bola putri terbaik di Indonesia. Pemain keturunan Jerman ini memiliki masa depan yang sangat cerah. 


Diwarnai Drama

Djenna de Jong. (Dok. Instagram/@djennadejong)

Program naturalisasi pemain keturunan untuk Timnas Indonesia Putri tidak selalu mulus. Ada beberapa drama dan kontroversi yang menyertai program itu, seperti yang dialami oleh Djenna De Jong. 

Djenna De Jong sempat membuat heboh karena tidak jadi membela Timnas Indonesia Putri. Ia menyebut ada pihak yang tidak profesional dalam pengurusan naturalisasi tersebut.

"Ada beberapa hal yang bisa jelaskan tentang opini yang berkembang, hal yang saya alami sangat tidak profesional, tetapi saya tidak akan menjelaskan lebih rinci tentang situasi ini," katanya beberapa waktu lalu.

"Semua ini membuat saya memutuskan untuk tidak membela Indonesia. Saya tahu harga diri saya sebagai pribadi, tetapi juga sebagai pemain. Ini sudah menjadi pilihan yang ditimbang matang," sambungnya.


Bantahan PSSI

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, resmi mengumumkan Satoru Mochizuki, sebagai pelatih baru Timnas Putri Indonesia di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (20/2/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Ketua Umum PSSI Erick Thohir membantah pernyataan Djenna De Jong. Ia mengungkap alasan pemain tidak dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Erick Thohir menyatakan semua pemain yang menjalani proses naturalisasi merupakan rekomendasi pelatih. Menurutnya, tidak seluruh pemain pula diselesaikan tahap-tahap menjadi WNI.

"Untuk program naturalisasi, semua naturalisasi itu diproses secara transparan dan diputuskan oleh pelatihnya. Artinya banyak juga pemain naturalisasi di zaman sebelumnya, juga ada yang kami tidak melanjutkan prosesnya," kata Erick.

"Ya karena tadi, tidak lain, ya tentu standar atau keinginan seorang pelatih ataupun kami di PSSI, membangun sebuah tim itu kan harus benar-benar transparan. Tidak ada pemain titipan dan standar yang ada dengan kualitas juga yang bisa kami sesuai dengan kriterianya. Jadi kami tanpa ada hidden agenda apapun," sambung eks pressiden Inter Milan itu. 

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini