Posisi saat ini: Rumah Pesan

Siap Melantai di Bursa Efek Indonesia, Persib Memasuki Era Baru

2025-05-27 13:30:02
20
Para pendukung Persib Bandung yang dikenal dengan sebutan bobotoh melakukan pawai di Kota Bandung, Sabtu (1/6/2024) untuk menyambut kedatangan skuad Persib Bandung usai menjadi juara Championship Series BRI Liga 1 2023/2024. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bandung - Tahun 2026 akan menjadi tonggak sejarah baru bagi Persib Bandung. Klub kebanggaan warga Bandung dan Jawa Barat ini akan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kabar tersebut diumumkan langsung oleh CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Glenn Timothy Sugita, di hadapan puluhan ribu Bobotoh yang memadati Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (24/5/2025).

Langkah Persib Bandung untuk masuk ke pasar modal lewat skema Initial Public Offering (IPO) bukan sekadar mimpi besar. Ini adalah bagian dari transformasi klub menuju entitas olahraga yang profesional, modern, dan transparan.

Persib akan menjadi salah satu klub sepak bola Indonesia pertama yang benar-benar terbuka secara korporasi, sekaligus mempertegas posisi Maung Bandung sebagai pionir dalam industri sepak bola nasional.

Rencana ini pun mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan, termasuk tokoh nasional seperti Maruarar Sirait dan Muhammad Farhan.

Keduanya melihat IPO ini sebagai langkah cerdas dan penuh visi. Bukan tidak mungkin, Bobotoh sendiri nantinya bisa menjadi bagian dari kepemilikan klub melalui pembelian saham.


Dari Klub Tradisional ke Korporasi Profesional

CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Glenn Sugita. (Bola.com/Muhammad Ginanjar)

PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) berdiri sejak 9 September 2009. Pembentukan badan hukum ini adalah respons terhadap tuntutan profesionalisasi liga yang tidak lagi mengizinkan pendanaan dari APBD.

Sejak saat itu, Persib mulai dikelola secara profesional oleh para pemegang saham dan komisaris yang berasal dari kalangan pengusaha dan tokoh penting di dunia olahraga.

Sosok Umuh Muchtar menjadi salah satu tokoh sentral dalam fase transisi ini. Ia rela menggelontorkan dana pribadi miliaran rupiah demi menyelamatkan eksistensi Persib di kancah sepak bola nasional.

Tak lama kemudian, Glenn Sugita pun bergabung dan memperkuat fondasi keuangan klub melalui konsorsium yang solid.

Dalam perjalanannya, jajaran komisaris dan manajemen PT PBB mengalami sejumlah perubahan. Nama-nama besar seperti Erick Thohir dan Pieter Tanuri pernah jadi bagian dari struktur awal, sebelum akhirnya mundur dan menapaki jalan berbeda.

Pieter Tanuri langsung mendirikan Bali United, sedang Erick Thohir fokus berada di dalam pemerintahan sejak era Jokowi hingga era Prabowo Subianto. Sementara itu, Glenn Sugita tetap konsisten menakhodai Persib hingga saat ini.

Perubahan besar kembali terjadi usai musim gemilang 2023/2024, di mana Persib keluar sebagai juara BRI Liga 1. Sang Direktur Teddy Tjahjono memutuskan mundur, dan posisinya digantikan oleh Adhitia Putra Herawan sebagai Deputy CEO.

Tak hanya itu, mantan Kapolda Jawa Barat, Rudy Sufahriadi, juga bergabung sebagai Wakil Komisaris, menambah warna baru dalam manajemen.


Struktur Manajemen Terbaru PT PBB

CEO: Glenn Sugita

Deputy CEO: Adhitia Putra Herawan

Komisaris Utama: Zaenuri Hasyim

Wakil Komisaris: Rudy Sufahriadi

Komisaris: Umuh Muchtar (juga manajer tim), Kuswara S. Taryono, Rudy S. Laksamana, dan Iwan D. Hanafi

Dengan struktur yang semakin solid dan visi yang kian tajam, Persib bersiap menapaki era baru, bukan hanya sebagai kekuatan sepak bola di lapangan, tapi juga sebagai kekuatan ekonomi di bursa saham.

Sebuah langkah berani yang layak ditunggu dan didukung bersama.

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini