Posisi saat ini: Rumah Pesan

Mengulas Performa Terakhir Para Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Dipanggil Patrick Kluivert

2025-05-20 16:30:02
2
Timnas Indonesia - Mees Hilgers, Calvin Verdonk, Jay Idzes, Kevin Diks

Jakarta - Para pemain diaspora yang mendapatkan panggilan dari pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, untuk menghadapi lanjutan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia tak semuanya mengukir performa yang mengesankan.

Beberapa pemain yang mendapatkan panggilan jelang duel antara Timnas Indonesia melawan China dan Jepang memang punya catatan yang oke. Mereka mengukir menit bermain yang impresif dalam beberapa laga terakhir.

Jika acuannya adalah performa terkini, terdapat beberapa nama yang penampilannya masih belum stabil. Selain itu, ada pula yang sempat absen karena cedera, hingga sama sekali tak pernah bermain jelang bertugas bersama skuad Garuda.

Tentu saja, ini patut menjadi catatan tersendiri bagi Patrick Kluivert mengingat Timnas Indonesia membutuhkan pemain dengan performa optimal untuk bisa meraih hasil positif pada dua laga krusial tersebut. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

 


Performa Top di Eropa

Jay Idzes saat bermain untuk Venezia saat menjamu Fiorentina dalam lanjutan Serie A 2024/2025, Senin (13/5/2025). (Instagram/jayidzes).

Untuk nama-nama yang termasuk kategori top perform, setidaknya ada tujuh pemain yang memenuhi kriteria tersebut. Dalam beberapa laga terakhir, mereka menjadi pilihan utama di klubnya masing-masing.

Yang pertama tentu Jay Idzes. Kapten Timnas Indonesia yang akrab disapa bang Jay tersebut selalu menjadi pilihan utama di jantung pertahanan Venezia. Bahkan, bek berusia 24 tahun itu masih mendapatkan kepercayaan menjadi kapten.

Selain itu, Calvin Verdonk juga berhasil menjaga performanya tetap di level tertinggi bersama NEC Nijmegen. Uniknya, dalam tiga laga terakhir di Eredivisie 2024/2025, dia dipercaya menjadi kapten sekaligus tampil penuh selama 2x45 menit.

Mees Hilgers juga bermain sebagai starter pada tiga laga terakhir bersama FC Twente. Sayangnya, hasil yang diraih pemain berusia 24 tahun itu masih belum oke. Dia sempat ditarik keluar pada babak kedua saat timnya kalah 0-2 dari Ajax Amsterdam.

Begitu pula dengan Eliano Reijnders. Belakangan, dia sukses merebut tempat utama di skuad PEC Zwolle. Buktinya, dia selalu main sebagai starter dan tampil 2x45 menit. Khusus laga melawan Willem II, Eliano menyumbang satu gol untuk membantu timnya menang 2-1.

Gelandang andalan baru Timnas Indonesia, Joey Pelupessy, juga bisa menjaga konsistensi bersama klub Liga Belgia, Lommel SK. Pemain berusia 32 tahun itu sulit sekali digantikan di posisi gelandang bertahan dalam beberapa laga terakhir.

Adapun pemain yang bakal jadi rekan duet Pelupessy, Thom Haye juga cukup memuaskan. Meskipun timnya terdegradasi, Haye tetap bermain konsisten dan tak tergantikan di lini tengah Almere City pada akhir Eredivisie 2024/2025.

Selanjutnya, ada kiper yang berpotensi mengukir debut bersama Timnas Indonesia, yakni Emil Audero. Penjaga gawang berusia 28 tahun itu tak tergantikan di Palermo. Dari tiga laga terakhir, Audero sempat mengukir clean sheet ketika timnya menang 2-0 atas Frosinone.

 


Masih Belum Stabil

Gelandang Timnas Indonesia, Ivar Jenner menguasai bola dibayangi gelandang Vietnam, Nguyen Thai Son pada laga Grup F kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Di tengah moncernya para pemain diaspora itu, ada pula nama-nama yang saat ini performanya belum stabil. Mereka masih terus berjuang mendapatkan menit bermain di tim utama. Ada pula yang masih berkutat di kelompok usia muda.

Sebut saja Ivar Jenner. Ia memang selalu tampil sebagai starter pada beberapa laga terakhir. Namun, Ivar sampai saat ini belum bisa menembus tim senior. Dia masih terjebak di Jong Utrecht yang bermain di kasta kedua Liga Belanda.

Justin Hubner juga setali tiga uang. Bek andalan Timnas Indonesia itu masih membela Wolverhampton U-21 pada beberapa laga di April lalu. Bahkan, Hubner tak bermain sepanjang Mei ini.

Sementara itu, Jordi Amat juga kesulitan mengamankan posisi utamanya di lini belakang Johor Darul Takzim. Meskipun timnya meraih empat trofi, tetapi dia sudah jarang bermain bersama tim Liga Super Malaysia tersebut.

Nasib yang sama juga dialami Sandy Walsh. Keputusannya berlabuh ke Liga Jepang bersama Yokohama F Marinos tak membuahkan menit bermain yang ideal. Dia terakhir kali bermain penuh saat timnya kalah 0-3 dari Kyoto Sanga. Sebelumnya, ia lebih sering dibangkucadangkan.

Adapun striker andalan Timnas Indonesia, Ole Romeny, nasibnya masih belum memuaskan. Bersama Oxford United, dia jadi penghangat bangku cadangan pada dua laga terakhir. Hal ini tentu mengkhawatirkan mengingat dia adalah senjata utama Kluivert di lini depan.

 


Sempat Alami Cedera

Kevin Diks tampil solid ketika Timnas Indonesia membungkam Bahrain dengan skor 1-0 pada laga kedelapan putaran ketiga Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (25/3/2025) malam WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Selain nama-nama di atas, ada pula beberapa pemain Timnas Indonesia yang bernasib sial karena berkutat dengan cedera. Kondisi mereka memang sempat dikhawatirkan tak bisa membela Tim Garuda, pada agenda penting yang berlangsung Juni 2025.

Yang pertama ialah Dean James. Pemain terbaru skuad Garuda itu sempat absen beberapa pekan karena cedera hamstring. Belakangan ini, James masih belum bisa bermain stabil bersama Go Ahead Eagles. Dari tiga laga terakhir, dia lebih banyak turun dari bangku cadangan.

Sementara itu, kiper andalan Timnas Indonesia, Maarten Paes, juga sempat menghilang ketika FC Dallas menghadapi Houston pada pekan ke-14. Dia dikabarkan mengalami sakit sehingga harus absen. Paes juga harus menepi saat menghadapi China karena akumulasi kartu.

Nama terakhir ada Kevin Diks. Bek berusia 28 tahun itu harus mengakhiri musim lebih cepat bersama FC Copenhagen karena cedera hamstring. Besar kemungkinan, dia bakal absen ketika Timnas Indonesia menghadapi China dan Jepang.

 


Minim Menit Bermain

Bek Swansea City, Nathan Tjoe-A-On. (Bola.com/Dok.Swansea City).

Terlepas dari yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa nama pemain Timnas Indonesia juga mengalami nasib yang kurang menyenangkan di level klub. Meskipun demikian, Patrick Kluivert tetap memanggil mereka.

Yang paling membuat miris tentu Nathan Tjoe-A-On. Dia sama sekali belum pernah bermain sepanjang putaran kedua ini. Bersama Swansea City, dia hanya bermain tiga kali sepanjang musim dengan durasi penampilan hanya 127 menit.

Nasib yang tak jauh berbeda juga dialami Rafael Struick. Keputusannya meninggalkan ADO Den Haag untuk memperkuat Brisbane Roars tak membuahkan nasib manis. Dia bahkan lebih sering menghilang dan tak dibawa ketika timnya bertanding.

Situasi semacam ini juga menjerat Shayne Pattynama. Bersama klubnya di kasta kedua Liga Belgia, Shayne jarang bermain dan lebih sering jadi cadangan. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengakhiri kontraknya bersama KAS Eupen.

Munculnya ketiga nama ini memang cukup membingungkan. Mereka sama-sama tak memiliki match fitness, tetapi justru dipanggil Patrick Kluivert untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) di Bali.

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini