Posisi saat ini: Rumah Pesan

Catatan Menawan IPO Bali United, Sempat Melesat 142 Persen: Persib Bandung Bisa Menyusul ?

2025-05-26 16:30:02
21
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu. Persib Bandung bakal masuk ke lantai bursa, menyusul Bali United. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Jakarta - Initial Public Offering (IPO) klub sepak bola Bali United berhasil membuka mata masyarakat ekonomi di Indonesia, ternyata sepak bola bisa menjadi entitas bisnis yang teratur dan menguntungkan. PT Bali Bintang Sejahtera Tbk, induk pengelola Bali United, resmi tercatat di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Juni 2019.

Seremoni pencatatan tersebut menjadi tonggak baru bagi industri sepak bola di Tanah Air. Maklum, emiten berkode "BOLA" menjadi yang pertama dalam sejarah, tak hanya di Indonesia, melainkan juga di kawasan Asia Tenggara.

Ketika itu, efek dari keberadaan "BOLA" langsung bernuansa positif. Terbukti, dua bulan berselang, performa sang emiten membuat pasar bereaksi 'berlebihan'. Hal itu ditandai dengban keputusan Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk, pada Senin (2/8/2021).

 


Alasan Khusus

Pencatatan perdana saham klub sepak bola Bali United pada Senin, 17 Juni 2019 (Foto: Liputan6.com/Bawono Y)

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham BOLA, dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham BOLA pada perdagangan tanggal 2 Agustus 2021," tulis pengumuman BEI, ketika itu.

Menurut BEI, penghentian sementara perdagangan saham "BOLA" terealisasi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Ketika itu, tujuannya jelas, yakni memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham BOLA.

Keputusan BEI didasari saham "BOLA" yang melesat 142 persen dalam sepekan di level Rp 800 per lembar saham. Data itu diperkuat dengan sebulan terakhir yang juga terbang tinggi 161 persen, dengan kapitalisasi pasar Rp 4,8 triliun.

Pada momen tersebut, fenomena saham "BOLA" menjadi satu di antara topik hangat. Kini, per Senin (26/5/2025), ketika diakses pada pukul 11.45, harga penawaran berada di angka Rp 105 per saham.

 


Maun Bandung Bisa seperti Bali United

Pemain Persib Bandung mengangkat trofi saat pesta juara BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (24/5/2025) sore WIB. Punya fans puluhan juta membuat Persib Bandung punya potensi melantai di Bursa Efek Indonesia. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Tentu saja, apa yang dialami Bali United menjadi bahan awal proyeksi bagi Persib Bandung, yang berencana melantai di BEI. Pada perayaan juara BRI Liga 1 2024/2025, akhir pekan lalu, CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Glenn Timothy Sugita menegaskan, langkah menuju IPO berbekal kondisi internal klub yang jauh lebih sehat.

Ia yakin, situasi positif tersebut bakal membuat IPO Persib Bandung menarik perhatian banyak pihak. Apalagi, jika dikomparasi dengan jumlah bobotoh yang menurut Glenn mencapai lebih dari 25 juta orang.

"Kondis ini membuat kami merasa langkah menuju IPO bukan lagi mimpi, tapi sesuatu yang bisa segera diwujudkan,” tegas Glenn, di depan puluhan ribu bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Rencana tersebut mendapat sambutan meriah. Bahkan, Menteri Perumahan dan Permukiman Indonesia, Maruarar Sirait, berjanji bakal menanamkan investasi Rp 100 miliar.

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini