Posisi saat ini: Rumah Pesan

Rahmad Darmawan Ingatkan Timnas Indonesia Belajar dari Pengalaman: Jangan Terlena Nyerang China, Jangan-Jangan Itu Jebakan!

2025-06-03 22:30:02
17
Timnas Indonesia - Thom Haye, Calvin Verdonk, Stefano Lilipaly, Jordi Amat, Kevin Diks

Jakarta - Timnas Indonesia diharapkan untuk tetap berhati-hati saat menghadapi China pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Skuad Garuda dilarang terlena dalam melancarkan serangan karena malah bisa masuk jebakan lawan.

Mantan pelatih interim Timnas Indonesia, Rahmad Darmawan, mengingatkan skuad asuhan Patrick Kluivert untuk tidak memandang China sebelah mata jelang duel di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, 5 Juni 2025 itu.

“Yang pertama, kita jangan pernah menganggap enteng lawan. Itu sangat penting. China sama sekali tidak boleh dianggap enteng. Yang kedua, jangan juga berpikir bahwa China akan memainkan strategi yang sama,” ujar dia dikutip dari YouTube Nusantara TV Sport.

“Karena belum tentu bahwa itu akan menjadi pijakan China untuk menghadapi Indonesia pada laga berikutnya. Karena, China juga membutuhkan poin untuk mengalahkan Indonesia jika mereka ingin menjaga peluangnya,” imbuhnya.


Belajar dari Pengalaman

Pemain timnas Indonesia, Witan Sulaeman (kedua kiri) berebut bola dengan Jiang Guangtai (kedua kanan) saat kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 zona Asia melawan China di Qingdao, provinsi Shandong, China timur, pada Selasa 15 Oktober 2024. (Foto oleh AFP/China OUT)

Rahmad Darmawan menjelaskan, dua pertandingan sebelumnya melawan Australia dan Bahrain juga harus menjadi pelajaran berharga. Dari dua laga ini, Patrick Kluivert memang menggunakan formasi yang sama, dengan pendekatan taktik yang berbeda.

“Kita juga harus mengingat dan belajar dari dua pertandingan yang sudah kita lakukan. Ketika kita melawan Australia dan Bahrain, itu formasi tim tidak berubah. Kita tetap bermain dengan formasi 3-4-3 atau 3-4-2-1,” ujar dia.

“Tetapi, yang membedakan adalah specific tactical yang dilakukan pada laga pertama dan kedua itu jauh berbeda. Pada laga pertama, kita bermain dengan tiga bek, tetapi struktur kita ketika menyerang, kita bermain dengan 2-1-2-5,” imbuhnya.


Hat-hati

Pemain Australia, Jackson Irvine, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Timnas Indonesia dalam matchday ketujuh Grup C di Sydney Football Stadium, Sydney, pada Kamis (20/3/2025) sore WIB. (AP Photo/Mark Baker)

Ketika melawan Australia, kata pelatih yang akrab disapa RD ini, skuad Merah Putih bermain cukup ofensif dalam menyerang. Di situasi inilah, Australia telah menyiapkan tiga pemain yang ditugaskan untuk melakukan serangan balik.

“Jadi, ada lima pemain di zona attacking atau pertahanan lawan. Lalu hanya meninggalkan dua pemain. Jay Idzes pada pertandingan itu didorong sedikit ke depan ketika kita menyerang, sehingga praktis kita hanya meninggalkan dua pemain,” katanya.

“Sementara itu, Australia mempersiapkan taktik dengan sangat strong, sangat kuat, dan dalam di pertahanan, lalu menyiapkan tiga pemain yang siap melakukan serangan balik cepat,” ia melanjutkan.

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini