Posisi saat ini: Rumah Pesan

Menebak Strategi China untuk Ladeni Timnas Indonesia: Andalkan Serangan Balik Lagi, Jay Idzes dkk. Wajib Waspada

2025-06-05 19:30:02
14
Timnas China - Lei Li, Yuning Zhang, Wenneng Xie

Jakarta - Laga krusial dan amat menentukan akan tersaji saat Timnas Indonesia menjamu China pada laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Timnas Indonesia dalam posisi lebih baik, berada di urutan keempat dengan nilai 9, dan punya kans lebih besar untuk lolos fase berikutnya. Jay Idzes Cs berbekal hasil positif dengan kemenangan 1-0 atas Bahrain pada laga sebelumnya.

Sementara di kubu China masih berkutat sebagai juru kunci di Grup C dengan nilai 6, setelah dua kekalahan beruntun pada periode Maret 2025. Mereka selalu menelan kekalahan 0-1 dari Arab Saudi dan 0-2 dari Australia pada periode Maret 2025.

Menarik untuk ditunggu adalah strategi permainan dari kedua tim yang akan disajikan pada pertandingan nanti. Khususnya yang diulas Bola.com kali ini adalah strategi dari kubu tim tamu, China.


Taktik Andalan

Pemain Timnas Indonesia, Rafael Struick (kiri) berusaha merebut bola pemain China, Jiang Guangtai saat laga lanjutan putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Qingdao Youth Stadium, Qingdao, China, Selasa (15/10/2024). (AFP)

 

Sedikit menengok ke belakang atau tepatnya pada pertengahan Oktober 2024, Timnas Indonesia sudah menjalani pertemuan pertama di markas China pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Namun, kekalahan diderita Timnas Indonesia saat bertandang ke markas China. Skuad Garuda takluk 1-2 kala bertanding di Qingdao Youth Football Stadium, Shandong, Selasa (15/10/2024) malam WIB.

Dalam pertandingan lima bulan lalu, the Dragons (julukan Timnas China) unggul lebih dulu pada menit ke-21 melalui Behram Abduweli. Disusul gol yang dicetak Zhang Yuning, satu menit menjelang waktu turun minum memanfaatkan umpan terobosan Gao Zhunyi.

Timnas Indonesia hanya bisa membalas satu gol melalui aksi Thom Haye pada menit ke-86. Menariknya, dua gol China saat itu lahir melalui skema serangan balik.

Taktik inilah yang berpeluang kembali diterapkan Branko Ivankovic dan pasukannya untuk laga besok malam.

"China di kandang sendiri saja memainkan taktik menunggu, apalagi nih sekarang bermain away, begitu logikanya. Jadi pasti mereka tahu Indonesia akan sangat butuh kemenangan dan pasti Indonesia akan keluar menyerang," tutur pelatih nasional, Rahmad Darmawan dalam kanal Youtube Nusantara TV baru-baru ini.

 

Kalah Dominasi Permainan, tapi..

Pemain timnas Indonesia, Witan Sulaeman (kedua kiri) berebut bola dengan Jiang Guangtai (kedua kanan) saat kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 zona Asia melawan China di Qingdao, provinsi Shandong, China timur, pada Selasa 15 Oktober 2024. (Foto oleh AFP/China OUT)

Meski kalah, Timnas Indonesia justru lebih mendominasi permainan ketimbang China kala itu. Jay Idzes dkk. punya 14 tembakan dan 6 di antaranya ke arah gawang.

Timnas Indonesia juga unggul dalam penguasaan bola sebesar 76 persen berbanding 24 persen. Tendangan sudut juga unggul 6 berbanding 1.

Namun, soal efektivitas peluang, China memang layak diwaspadai. Bisa dilihat dari proses dua gol yang tercipta pada pertemuan pertama.

Dua gol China yang dilesakkan Behram Abduweli dan Zhang Yuning, terjadi karena minimnya konsentrasi yang seharusnya dipikul para pemain belakang.

Shayne Pattynama dan Ivar Jenner membiarkan bola wilayahnya diserobot Jhiang Shenglong untuk mengirim umpan silang lemah dan disambut Abduweli untuk menjebol gawang Maarten Paes.

Begitu juga dengan gol Zhang Yuning, terjadi karena ada ruang bebas baginya tanpa pengawalan, untuk meneruskan umpan Gao Zhunyi.

Benar saja, pelatih Timnas Indonesia saat itu, Shin Tae-yong menyoroti kurangnya konsentrasi para pemain Timnas Indonesia. Termasuk yang ditunjukkan oleh Shayne Pattynama di babak pertama.

Shayne Pattynama tampak mencoba membiarkan bola keluar tanpa mengetahui ada pemain Timnas China di belakangnya yang bisa mencocor bola untuk memberikan assist manis.


Siap Diantisipasi Tuan Rumah

Ilustrasi - Nilai pasar pemain Timnas Indonesia Vs China

 

Timnas Indonesia tentunya tidak akan gegabah melihat cara bermain China yang banyak menunggu dan mengandalkan serangan balik. Patrick Kluivert dan anak buahnya tentu juga bisa belajar dari kekalahan telak 1-5 di Australia.

Ketika melawan Australia, skuad Merah-Putih bermain cukup ofensif dalam menyerang. Di situasi inilah, Australia rupanya telah menyiapkan tiga pemain yang ditugaskan untuk melakukan serangan balik. China bisa saja menggunakan taktik itu.

"Jadi, ada lima pemain di zona attacking atau pertahanan lawan, lalu hanya meninggalkan dua pemain. Jay Idzes pada pertandingan itu didorong sedikit ke depan ketika kita menyerang, sehingga praktis kita hanya meninggalkan dua pemain," terang Rahmad Darmawan.

"Sementara itu, Australia mempersiapkan taktik dengan sangat strong, sangat kuat, dan dalam di pertahanan, lalu menyiapkan tiga pemain yang siap melakukan serangan balik cepat," lanjutnya.

Pesan penting juga disampaikan eks kapten Timnas Indonesia, Agung Setyabudi. Kapten Garuda pada Piala Asia 2004 ini menilai Ole Romeny dan kawan-kawan harus disiplin dalam menyerang maupun bertahan.

"Kita kalah beruntung saja waktu di pertemuan pertama. Tapi ingat, lini belakang kita juga harus mewaspadai serangan balik cepat China, kemudian lini depan harus pintar membongkar pertahanan China," tandasnya.

Komentar

captcha
Kirim komentar
  • Gambar profil
    {{ currentUser.username }} {{ comment.created_at }} IP:{{ comment.ip_addr }}

    {{ comment.content }}

Belum ada komentar

Pembaruan terkini