Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengungkapkan rencana menarik. Mereka telah mengirimkan proposal permintaan penambahan kuota pemain asing kepada PSSI.
Untuk Liga 1 2025/2026, PT LIB memberikan proposal penambahan kuota pemain asing. Setiap klub berhak mendaftarkan 11 pemain asing, tetapi hanya delapan yang bisa bermain di lapangan.
Bandingkan dengan musim 2024/2025, di mana klub boleh mendaftarkan delapan pemain asing. Sementara hanya enam yang bisa bermain.
Namun, keputusan itu tidak begitu saja bisa diambil oleh PT LIB. Mereka harus mendapatkan persetujuan dari Kongres PSSI.
"Kalau yang musim depan, yang didaftarkan 11 yang dimainkan 8. Tapi tergantung PSSI yang memutuskan," ujar Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus di kantornya yang terletak di Jakarta, Kamis (15/5/2025).
Berita video Thom Haye ungkapkan perasaan gembiranya setelah mencetak gol debutnya dan bantu Timnas Indonesia mengalahkan Filipina, Selasa (11/6/2024) malam WIB.
Harga Pemain Lokal Tidak Masuk Akal?

Belakangan muncul kabar harga pemain lokal di BRI Liga 1 sangat mahal. Hal itu pun yang membuat klub lebih memilih mendatangkan pemain asing, sebab mereka mau dikontrak dengan harga yang lebih murah.
Ferry Paulus ditanya mengenai alasan pihaknya berencana menambah kuota pemain asing di BRI Liga 1 2025/2026. Ferry menolak jika pihaknya dianggap membuat aturan baru karena harga pemain lokal mahal.
"Ide awalnya karena kami ingin klub Indonesia bisa bersaing di Asia jadi bukan karena harga pemain lokal mahal," tegas Ferry Paulus.
Bebas

Ferry Paulus pun mencoba menjelaskan perubahan besar yang terjadi di kompetisi antarklub Asia. AFC dalam waktu dekat akan memberikan kebebasan mengenai kuota pemain asing. Artinya, klub bisa mendatangkan pemain asing sesuai kemampuan mereka.
Sebab, dalam waktu dekat, kompetisi antarklub Asia juga akan membebaskan jumlah pemain asing di setiap klub. Artinya, ekspansi pemain asing berkualitas tentu akan semakin banyak.
"Mulai musim ini, kuota pemain asing di Asia sudah bebas. Berangkat dari itu, makanya kami buat proposalnya untuk tiga tahun ke depan. Setidaknya akhir Mei sudah ada keputusan," tegas Ferry Paulus.
{{ comment.content }}