
Solo - Persis Solo resmi mengumumkan Peter de Roo sebagai nakhoda barunya untuk mengarungi Liga 1 2025/2026. Juru taktik asal Belanda ini siap memaksimalkan potensi besar Laskar Sambernyawa musim depan.
Perkenalan Peter de Roo sebagai pelatih kepala terbaru Persis Solo diumumkan pada Jumat (27/6/2025) malam. Dia menjadi rekrutan pertama Laskar Sambernyawa untuk menghadapi persaingan Liga 1 2025/2026.
Menurut rencana, pelatih yang telah berpengalaman di regional Asia Tenggara ini juga akan memboyong asisten pilihannya. Jajaran pembantu tersebut meliputi asisten pelatih serta pelatih fisik.
Peter ditunjuk setelah melewati serangkaian sesi wawancara dengan jajaran pemilik Persis. Dia menyampaikan visi serta rencana yang bakal dia jalankan bersama Laskar Sambernyawa, termasuk komposisi pemain.
Timnas Indonesia Putri tengah menjalani latihan intensif sebagai persiapan menjadi tuan rumah Grup D Kualifikasi Piala Asia 2026. Target mereka jelas: menjuarai grup demi lolos ke putaran final di Australia.
Mau Suguhkan Sepak Bola Atraktif

Setelah resmi diperkenalkan sebagai nakhoda baru, juru taktik kelahiran Amsterdam, Belanda, ini mengungkap sejumlah potensi besar yang dimiliki Persis Solo. Sebelumnya, ia telah melakukan riset soal latar belakang Laskar Sambernyawa.
Peter pun sudah tak sabar untuk segera memulai pekerjaannya di Kota Bengawan. Dia siap menyajikan permainan sepak bola yang atraktif agar dapat menghibur fans dan para pendukung Persis Solo.
“Senang sekali bergabung dengan Persis Solo. Saya telah melihat para penggemar dan membaca banyak hal tentang klub ini. Saya pikir, ada potensi yang besar dan saya tidak sabar untuk memulai,” ujar Peter, Jumat (27/6/2026).
“Saya ingin membangun tim yang akan membuat para pendukung kami bangga menjadi bagian di dalamnya. Bermain sepak bola yang menarik dan bermain tanpa rasa takut, terlepas dari siapa pun lawan kami,” lanjut dia.
Pelatih Berpengalaman
Peter de Roo telah memiliki sederet rekam jejak yang cukup mentereng di dunia sepak bola. Setelah gantung sepatu dari klub terakhirnya, SC Cambuur, dia memulai tugasnya sebagai Direktur Teknik pada 2003 hingga 2008.
Setelah itu, perjalanan karier membawanya ke Australia ketika ditunjuk menjadi Direktur Teknik untuk Badan Sepak Bola Football Queensland pada 2009 hingga 2011. Dia melanjutkan tugas serupa di FFA Center of Excellence.
Ini merupakan sebuah program identifikasi bakat sepak bola dan pengembangan pemain yang dijalankan oleh Federasi Sepak Bola Australia (FAA). Tugas itu berlangsung dari 2012 hingga 2017.
Dia akhirnya bergeser ke Malaysia untuk menjadi Direktur Teknik selama 2017-2020. Setelah itu, Peter memutuskan untuk menerima tawaran klub asal Singapura, Balestier Khalsa, mulai periode 2022 hingga mengundurkan diri pada Juni 2025.
Prestasinya pada musim terakhir ialah membawa Balestier Khalsa menempati peringkat keempat Liga Primer Singapura 2024/2025.