Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Kisah Unik Rahmad Darmawan di SEA Games 1989: Enggak Pernah Tampil Karena Cedera, tapi Dapat Tawaran Jadi Tentara

Kisah Unik Rahmad Darmawan di SEA Games 1989: Enggak Pernah Tampil Karena Cedera, tapi Dapat Tawaran Jadi Tentara

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-06-26 21:30:02
Dilihat:2 Pujian
Rahmad Darmawan.  (Bola.com/Yoppy Renato)

Jakarta - Kebanyakan orang mengenal Rahmad Darmawan hanya sebatas pelatih yang pernah menukangi sejumlah klub dan Timnas Indonesia.

Tak banyak yang tahu, kalau pria asal Lampung berusia 58 tahun itu juga pernah memperkuat tim beken macam Persija Jakarta, kemudian juga Timnas Indonesia, bahkan pensiunan personel TNI Angkatan Laut berpangkat mayor.

Lewat kanal YouTube Head to Head belum lama ini, Rahmad Darmawan yang pernah membawa Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC ke singgasana juara Liga Indonesia bicara panjang lebar terkait semuanya.

Termasuk perjumpaannya dengan Erents Alberth Mangindaan, seorang tokoh militer Indonesia, yang juga manajer Timnas Indonesia di SEA Games 1989 Malaysia.

"Saya sebetulnya mengawali karier sebagai seorang pemain sepak bola. Sepak bola menjadi bagian yang sangat penting bagi kehidupan saya", kata Rahmad Darmawan.

"Karena waktu itu saya bermain untuk satu kesebelasan di kampung, kemudian saya bisa terpilih dari Kabupaten Lampung Tengah untuk masuk tim Soeratin, dan terpantau dalam scouting tim PON Lampung. Akhirnya saya ikut tim PON Lampung 1985. Waktu itu usia saya 18 tahun," imbuhnya.


Dilirik Scouting PSSI saat Tampil di PON

Pelatih kepala Barito Putera, Rahmad Darmawan memberikan instruksi kepada pemainnya saat laga lanjutan BRI Liga 1 2023/2024 antara Persija Jakarta melawan Barito Putera di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (07/10/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Tampil memesona di PON, Rahmad Darmawan memikat hati tim pemantau bakat PSSI. Pria yang kini akrab disapa dengan sapaan RD itu lantas naik level.

"Waktu itu PON di Jakarta. Talenta saya mungkin terlihat tim talent scouting dari PSSI. Akhirnya saya direkomendasikan untuk masuk PSSI Garuda 1 waktu itu oleh coach Halilintar Gunawan," ujarnya.

"Namun, tim Garuda 1 itu enggak jadi diteruskan. Proyek itu dibubarkan. Banyak pemain-pemain akhirnya masuk ke Galakarya. Ada yang difasilitasi bekerja di berbagai bank atau instansi pemerintah lainnya. Mereka boleh pilih."

"Saya masuk ke PPLM atau pusat pendidikan latihan mahasiswa. Itu lulusan dari semua diklat-diklat dari seluruh Indonesia yang mau kuliah ditampung di situ," lanjutnya.


Direkrut Persija dan Kemudian Memperkuat Timnas Indonesia

Pelatih Barito Putera, Rahmad Darmawan, saat mendampingi perjuangan anak asuhnya melawan Persis Solo pada laga pekan ke-28 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (9/3/2024). (Bola.com/Radifa Arsa)   

Kerja keras akhirnya membawa Rahmad Darmawan terbang lebih tinggi, termasuk menjadi pemain Persija Jakarta.

"Itu lebih menjadi cikal bakal tim PSSI junior. Nah, saya masuk di situ. Dan akhirnya saya kuliah Fakultas Pendidikan Kesehatan IKIP Jakarta. Itu beasiswa, dibiayai oleh BTN bekerja sama dengan kementerian kebudayaan dan olahraga."

"Selesai kuliah, saya terus berkarier sampai akhirnya ketika saya terpilih untuk Persija Jakarta. Mulai tuh saya bermain sebagai inti di berbagai pertandingan perserikatan. Akhirnya terpilih untuk tim nasional."

"Tahun 1987 itulah pertama kali saya dipanggil masuk skuad timnas U-23. Hanya satu tahun di timnas U-23, kemudian saya naik ke tim senior pada 1988. Angkatan saya itu I Made Pasek Wijaya dan Iwan Setiawan," lanjutnya.


Cedera saat SEA Games dan Masuk Tentara

Rahmad Darmawan resmi mundur dari kursi kepelatihan Madura United pada Senin (8/11/2021). Ia tidak menjelaskan alasan mengapa dirinya mundur dari posisinya tersebut. Rentetan hasil buruk klub yang berjuluk Sappe Kerab tersebut didugan menjadi alasannya. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Sayang, karier Rahmad Darmawan di Timnas Indonesia terganggu karena mengalami cedera saat uji coba terakhir di Jerman.

"Saya mulai bisa masuk skuad yang dipersiapkan sebagai pemain inti. Saat uji coba terakhir di Jerman, saya cedera. Saya pulang, akhirnya kuliah yang terbengkalai sekian bulan karena ikut TC dan sebagainya, saya selesaikan," ujar RD.

"Ketika saya kuliah itu, dari 1989 saya di SEA Games, sebenarnya dari PPD persiapan Pra Piala Dunia di Jerman itu saya tetap berangkat ke SEA Games. Kaki saya cedera, saya hanya sebatas anggota tim tapi enggak main."

"Nah, di situlah saya dipertemukan dengan Pak Evert Ernest Mangindaan dan beliau menawarkan untuk masuk tentara", pungkas Rahmad Darmawan.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}