Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Gelombang Naturalisasi di Timnas Malaysia, Pengamat: Biasa Saja tapi Timnas Indonesia Perlu Waspada

Gelombang Naturalisasi di Timnas Malaysia, Pengamat: Biasa Saja tapi Timnas Indonesia Perlu Waspada

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-06-23 21:30:02
Dilihat:4 Pujian
Laga Timnas Malaysia vs Vietnam di putaran ketiga kualifikasi Piala Asia 2027 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (10-6-2025). (Dok. vff.org.vn)

Jakarta - Lompatan drastis prestasi sepak bola Indonesia membuka mata Federasi Sepakbola Malaysia (FAM). Negara tetangga itu seolah terkejut dan berambisi mengejar keunggulan negara tetangganya termasuk Timnas Indonesia.

Tim Garuda menancapkan prestasi mentereng, sebagai tim ASEAN pertama yang bisa melaju ke putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Skuad Garuda masih bisa bersaing untuk memperebutkan tiket lolos ke putaran final Piala Dunia tahun depan.

Selain itu, posisi Timnas Indonesia melonjak ke urutan 123 dan berhasil menyalip Timnas Malaysia yang kini ada di peringkat 131 ranking FIFA edisi Juni 2025. Situasi tersebut membuat FAM seakan kebakaran jenggot.

Pada November 2024, FAM menggelar rapat khusus membahas program percepatan prestasi lewat naturalisasi seperti dilakukan Timnas Indonesia dalam rentang tiga tahun terakhir

Pengamat dan pelatih asal Malaysia, Raja Isa Raja Akram Syah, mendukung rencana naturalisasi yang digagas FAM.

"Jika sepak bola Malaysia tak ingin tertinggal, program itu harus ditempuh. FAM tak perlu malu mencontoh Indonesia atau negara lain untuk melakukan naturalisasi. Karena ini dampak perubahan globalisasi sepak bola modern," katanya saat itu.

 


Proyek Naturalisasi Malaysia

Starting XI pemain Malaysia dalam laga Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Vietnam di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (10/06/2025). (AP Photo/Vincent Thian)

Program naturalisasi pemain Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) yang dimulai sejak awal tahun ini tak akan berhenti. Mereka memberikan paspor Negeri Jiran kepada tujuh pesepak bola kelahiran Argentina, Brasil, Spanyol, dan Portugal.

Tujuh pemain naturalisasi Malaysia itu terdiri dari Facundo Garces, Jon Irazabal, Hector Hevel, Joao Figueiredo, Rodrigo Holgado, Gabriel Palmero, dan Imanol Machuca.

Tim berjulukan Harimau Malaya itu sebenarnya telah dipenuhi pemain naturalisasi sejak satu dekade terakhir, yang masih eksis seperti La'Vere Corbin-Ong, Stuart Wilkin, Endrick, Paulo Josue, hingga Romel Morales.

Terbaru, enam sampai 10 calon pemain naturalisasi itu diproyeksikan membela Malaysia dalam FIFA Matchday September 2025. Belum lagi kabar yang mengemuka mereka mengklaim ada 30 lebih pemain keturunan Malaysia-Argentina yang bisa dinaturalisasi.

 


Mulai Cerah

Skuad Malaysia berpesta merayakan kemenangan telak 4-0 atas Vietnam pada Kualifikasi Piala Asia 2027 di Kuala Lumpur, Selasa (10/6/2025) malam WIB. (Dok. Official Malaysia National Team)

Untuk sementara hasilnya kelihatan cerah. Juara bertahan Piala AFF, Vietnam menjadi korban keganasan wajah baru Timnas Malaysia. Mereka sukses menggilas Vietnam 4-0 pada laga kedua putaran ketiga Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027, Selasa (10/6/2025).

Bahkan, Joao Figueiredo dan Rodrigo Holgado ikut mencetak gol ke gawang Vietnam. Kemenangan yang membawa tim berjulukan Harimau Malaya tersebut kini menjadi pemuncak Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027 dengan nilai 6.

Kemenangan telak 4-0 atas Vietnam membuat Timnas Malaysia kini difavoritkan untuk memastikan satu tempat di putaran final Piala Asia 2027 di Arab Saudi. Layak jika tim-tim seperti Vietnam, Thailand, Singapura, hingga Timnas Indonesia waspada dengan kekuatan Malaysia.

 


Soal Persaingan

Pemain Malaysia, Dion Cools (kiri) berebut bola dengan pemain Vietnam, Nguyen Van Vi dalam laga Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (10/06/2025). (AP Photo/Vincent Thian)

Pengamat sepak bola Indonesia, Aris Budi Sulistyo, menuturkan langkah yang dilakukan Malaysia bisa menjadi peringatan bagi tim-tim lain, minimal dari kawasan Asia Tenggara. Timnas Indonesia bisa menjadi acuannya ketika program tersebut berjalan dengan baik, hingga prestasi yang diraih sekarang.

"Saya kira ini suatu perkembangan sepak bola di Asia Tenggara, setelah Indonesia punya banyak pemain keturunan di Eropa yang kemudian menaturalisasi besar-besaran. Sekarang Malaysia ikut-ikutan, bahkan ingin menaturalisasi pemain yang tidak ada keturunan darah," terangnya kepada Senin (23/6/2025).

"Ini bisa menjadi ancaman juga untuk Indonesia, Thailand, Vietnam, atau Singapura. Kita bisa melihat Vietnam dibantai 4 gol kemarin oleh Malaysia. Tapi sebenarnya itu bukan jaminan bisa berhasil, mungkin karena belum teruji kualitas pemainnya," ujarnya.

"Yang terpenting adalah kualitas Timnas Indonesia juga harus ada peningkatan. Sebab Malaysia ingin mengejar ketertinggalannya dari Indonesia. Bisa jadi kedua tim saling bertemu untuk adu kekuatan di Piala AFF. Ini yang wajib diwaspadai dari era baru Timnas Malaysia sekarang," tandas mantan pelatih Persik Kediri dan Persis Solo tersebut.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}