Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Emil dan Paes Mengunci Pos Kiper Timnas Indonesia, Ujian dan Tantangan bagi Penjaga Gawang Binaan Dalam Negeri

Emil dan Paes Mengunci Pos Kiper Timnas Indonesia, Ujian dan Tantangan bagi Penjaga Gawang Binaan Dalam Negeri

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-06-19 12:30:02
Dilihat:5 Pujian
Timnas Indonesia - Ernando Ari dan Nadeo Argawinata

Jakarta Pergantian pelatih dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert tak membawa nasib baik kiper-kiper lokal.

Dalam empat laga terakhir Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia misalnya, Patrick Kluivert sama sekali tak memberikan kesempatan kepada kiper binaan lokal yakni Ernando Ari dan Nadeo Argawinata.

Saat Indonesia dipermak Australia 5-1, kiper utama masih dipercayakan kepada Maarten Paes.

Penjaga gawang naturalisasi kepunyaan FC Dallas, Amerika Serikat, kembali dipercaya saat Skuad Garuda menjamu Timnas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta yang berakhir dengan kemenangan 1-0.

Jelang menjamu Timnas China di matchday 9, Maarten Paes tak bisa dimainkan lantaran terganjal akumulasi kartu kuning. Tak sedikit yang berharap, tim pelatih memberikan kesempatan kepada Ernando Ari atau Nadeo Argawinata untuk kembali beraksi.


Emil Pulang

Ekspresi kiper Timnas Indonesia, Emil Audero, saat laga melawan China dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Kamis (5/6/2025). (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Namun, pilihan justru jatuh kepada kiper keturunan lainnya, Emil Audero. Beruntung, Emil Audero melakoni debutnya di SUGBK dengan sempurna. Indonesia menang tipis 1-0.

Di matchday pamungkas Grup C melawan Jepang yang berujung pembantaian enam gol tanpa balas di gawang Emil Audero, kiper lokal lagi-lagi hanya jadi penonton di bangku cadangan.

Sebelum kehadiran Emil Audero dan Maarten Paes, posisi kiper utama secara bergantian dipercayakan kepada Ernando Ari atau Nadeo Argawinata.

Ernando Ari bahkan nyaris tak tergantikan dalam sejumlah laga dan tak terbantahkan kiper Persebaya Surabaya itu punya jasa besar di balik kesuksesan Skuad Garuda.

Hanya saja, peran pemain berusia 23 tahun itu semakin terpinggirkan setelah Maarten Paes resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 30 April 2024.

Peran Ernando Ari dan kiper-kiper lokal lainnya semakin ternafikan paska PSSI menaturalisasi Emil Audero pada 10 Maret 2025.


Jam Terbang dan Postur

Emil Audero (kiri) dan Maarten Paes (kanan) terlihat sedang bercengkrama saat sesi latihan Timnas Indonesia di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (22/3/2025).

Secara kualitas dan jam terbang di level atas, Emil Audero dan Maarten Paes jelas mengungguli kiper-kiper lokal.

Maarten Paes, sebelum berkarier di AS, pernah memperkuat tim-tim Belanda seperti NEC, Utrecht, dan Jong Utrecht. Pemain 29 tahun ini juga pernah memperkuat Timnas Belanda U-19, U-20, dan U-21.

Pun begitu dengan Emil Audero, kelahiran Mataram, 18 Januari 1997, pernah tercatat sebagai pemain Juventus walau kemudian dipinjamkan kepada Venezia dan Sampdoria.

Sampdoria kemudian mempermanenkan kontraknya pada 2019 dan hingga 2024 ia mendapat kesempatan tampil dalam 127 laga.

Tahun 2024 Sampdoria meminjamkannya kepada Coma setelah sebelumnya sempat sebentar di Inter Milan. Di tahun yang sama Como merekrutnya, tapi memilih meminjamkannya kepada Palermo.

Jadi, kalau pada akhirnya kiper-kiper lokal tak lagi jadi andalan di bawah mistar Timnas Indonesia jawabannya sudah jelas: ini masalah kualitas dan jam terbang di level atas.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}