Jakarta - Satu per satu pemain keturunan dikabarkan hendak pulang ke tanah leluhurnya. Dari Belanda, seorang gelandang dengan visi bermain mumpuni dirumorkan akan membuka lembaran baru kariernya bersama Persija Jakarta. Dia adalah Thom Haye.
Dalam senyapnya bursa transfer awal musim Liga 1 2025/2026, isu ini mencuat menjadi angin segar bagi tim berjulukan Macan Kemayoran itu. Persija disebut menjadi tujuan potensial Thom Haye, yang kontraknya bersama Almere City di Belanda bakal habis pada 30 Juni 2025.
Direktur Persija, Mohamad Prapanca, mengisyaratkan bahwa pihaknya tertarik dengan Thom Haye. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan pelatih baru Macan Kemayoran, Mauricio Souza.
"Terkait isu Tom Haye, tahu saja, tapi balik lagi, banyak sekali pemain naturalisasi yang ingin di Persija. Balik lagi juga bahwa kalau saya yang menentukan, memang saya yang mengatur tim di lapangan. Kan pelatih begitu," ujar Prapanca.
Sejak beberapa tahun terakhir, Persija mempunyai slogan "to the next level". Thom Haye dinilai menjadi pemain yang tepat untuk membawa Macan Kemayoran naik level.
Kualitas Thom Haye
Daya tarik Persija sebagai klub dengan fanbase besar dan satu di antara terbaik di Indonesia menjadi alasan banyak pemain keturunan bisa melirik ibu kota. Bagi Thom Haye, kondisi ini bisa menjadi petualangan baru yang tak sekadar soal sepak bola, tapi juga soal identitas dan warisan keluarga.
Thom Haye bukan pemain biasa. Dia adalah gelandang kreatif yang kenyang pengalaman di Belanda. Kariernya dimulai dari akademi AZ Alkmaar, dan sempat memperkuat klub-klub Eredivisie seperti Willem II, NAC Breda, hingga SC Heerenveen. Dia juga sempat mencicipi atmosfer Serie B Italia bersama Lecce.
Dari sisi permainan, Thom Haye dikenal memiliki umpan akurat, visi tajam, dan kaki kanan yang mumpuni untuk mengeksekusi bola mati. Dia tipe gelandang yang mampu membangun serangan dari lini tengah, membaca ruang, dan menyalurkan bola ke sepertiga akhir dengan presisi.
Kurang Atribut Defensif
Namun, di balik kemampuan menyerangnya, Thom Haye mempunyai celah yang dapat dieksplotasi. Atribut defensifnya minim, dan ia kerap kesulitan dalam duel satu lawan satu atau merebut bola di zona tengah.
Karena itu, jika jadi ke Persija, Thom Haye perlu didampingi oleh gelandang jangkar dengan karakter pekerja keras dan protektif.
Mauricio Souza kemungkinan besar harus memikirkan tandem ideal untuk Thom Haye. Kombinasi dengan pemain seperti Hanif Sjahbandi atau gelandang asing bertipe breaker bisa menjadi solusi agar peran Haye tetap maksimal tanpa mengorbankan keseimbangan tim.
Keuntungan Persija Mendatangkan Thom Haye
Yang jelas, kehadiran Thom Haye akan memperkaya kualitas teknis Persija. Dia bisa menjadi metronom di lini tengah, pengatur ritme yang selama ini masih naik turun di skuat Macan Kemayoran.
Dengan mentalitas Eropa dan standar latihan tinggi, Thom Haye juga bisa menjadi inspirasi untuk pemain lokal. Di usianya yang telah menginjak kepala tiga, cukup realistis untuk Haye memilih bermain di Indonesia. Kariernya bisa berjalan lebih panjang di sini.
Nama besarnya juga diyakini akan meningkatkan daya saing internal. Tak hanya mengangkat level permainan tim, tapi juga mendongkrak animo publik terhadap Persija. Dalam konteks branding, mendatangkan pemain Eropa keturunan Indonesia bisa menjadi langkah strategis.
Secara psikologis, Persija pun akan diuntungkan. Kehadiran sosok berpengalaman seperti Thom Haye dapat memberi ketenangan dalam tekanan, terutama ketika bermain di hadapan puluhan ribu The Jakmania di Stadion Jakarta International Stadium (JIS).