Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Soal Pemecatan Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena dari Malut United: Ketika Jasa Besar Sirna karena Klub di Atas Segalanya

Soal Pemecatan Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena dari Malut United: Ketika Jasa Besar Sirna karena Klub di Atas Segalanya

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-06-17 07:30:02
Dilihat:8 Pujian
Pelatih Malut United, Imran Nahumarury. (Bola.com/Alit Binawan)

Kediri - "Keputusan ini kami ambil karena ingin menyelamatkan klub. Bagi kami, klub lebih besar dari semuanya."

Demikian pernyataan Dirk Soplanit, Direktur Utama PT Malut Maju Sejahtera, perusahaan yang menaungi Laskar Kie Raha dalam unggahan akun Instagram resmi klub @malutunitedfc, Senin (16/6/2025).

Pernyataan resmi manajemen Malut United ini sebagai jawaban rumor dan polemik terkait isu pemecatan Imran Nahumarury dari posisi pelatih kepala dan Yeyen Tumena yang menjabat Direktur Teknik Laskar Kie Raha untuk Liga 1 musim depan.

"Surat pemecatan sudah kami kirimkan dan telah mereka diterima. Keduanya terbukti melakukan pelanggaran berat yang tak bisa ditolerir karena bertentangan dengan filosofi, prinsip, dan dan tujuan klub," ucap Dirk Soplanit.

Dalam unggahan tersebut tak disebutkan dengan jelas jenis dan bentuk pelanggaran berat yang dilakukan Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena.

Tapi jika ditelaah dengan seksama dan profesional memang kepentingan klub harus berada di atas segalanya. Sudah mahfum dan biasa terjadi, bila di dunia sepak bola pemain dan pelatih silih berganti dan keluar masuk sebuah klub.

Meskipun si pemain dan sang pelatih pernah mencatat prestasi besar bagi klub tersebut. Namun pada akhirnya mereka harus berpisah.

 


Putaran Roda Jaman dan Takdir

Pelatih Malut United, Imran Nahumarury saat menghadapi FC Bekasi City pada laga ketiga Grup Y babak 12 besar Pegadaian Liga 2 2023/2024 di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Kamis (18/1/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Di kompetisi Indonesia, siapa tak tahu jasa Jacksen Tiago yang telah tiga kali memberi gelar juara bagi Persipura. Begitu pula Stefano Cugurra dengan trofi kampiun Liga 1 bersama Bali United. Toh keduanya tak bisa menolak putaran roda jaman dan takdir.

Itulah mengapa dalam benak para pelatih sudah tertanam anggapan bahwa dirinya bisa dipecat suatu saat secara tiba-tiba. Jika dibandingkan dengan Jacksen Tiago dan Stefano Cugurra, prestasi Imran Nahumarury memang belum ada apa-apanya.

Meskipun arsitek muda itu berjasa mengangkat Malut United dari Liga 2 ke Liga 1 2024/2025. Mantan gelandang Timnas Indonesia itu juga sukses mencatat rekor 13 kali tak pernah terkalahkan musim lalu.

Sehingga Malut United berhasil finish di peringkat ketiga klasemen akhir. Prestasi ini menapakkan kaki klub asal Ternate, Maluku Utara ini di pentas ASEAN Club Championship musim depan.

Karena pencapaian spektakuler itu, Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena telah menandatangani perpanjangan kontrak dengan Malut United hingga musim depan.

Namun semua jasa besar dan kesepakatan itu batal akibat klaim dari manajemen bahwa keduanya melakukan pelanggaran berat yang bertentangan dengan kejujuran sebagai nilai utama, disamping integritas, komitmen, dan loyalitas.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}