Jakarta - Sejumlah pemain Timnas Indonesia menampilkan performa yang cukup mengesankan meski harus digilas Timnas Jepang pada laga terakhir Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Panasonic Suita, Suita, Selasa (10/6/2025) malam WIB itu, Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan total Jepang setelah dihajar dengan skor 0-6.
Sejak babak pertama, skuad Garuda sudah tertinggal 0-3 lewat gol Daichi Kamada (15’ dan 45+6’) serta Takefusa Kubo (19’).
Sedangkan pada babak kedua, Samurai Biru menambah keunggulan lewat Ryoya Morishita (55’), Shuto Machino (58’), dan Mau Hosoya (80’).
Sepanjang laga, ada beberapa amunisi skuad Merah Putih yang layak mendapatkan apresiasi meskipun harus menelan kekalahan telak pada pertandingan terakhir ini. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Berita video bola update tentang Keisuke Honda yang berharap Jepang bisa mengalahkan Timnas Indoenesia pada laga penutup kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga.
Emil Audero
Terlepas dari enam gol yang bersarang di gawangnya, performa Emil Audero sebetulnya cukup mengesankan. Sebab, ada beberapa penyelamatan krusial yang dilakukan oleh kiper berusia 28 tahun tersebut sepanjang laga.
Saves yang dicatatkan penjaga gawang kelahiran Mataram, Nusa Tenggara Barat, ini beberapa kali bisa menggagalkan peluang emas skuad Samurai Biru. Ini membuktikan kesigapan Audero dalam menghalau ancaman.
Kalau saja kiper berusia 28 tahun itu tidak setangkas ini, gawang skuad Merah Putih bisa kebobolan lebih banyak gol karena kualitas para pemain Timnas Jepang.
Jay Idzes
Jay Idzes sebetulnya juga memperlihatkan performa yang mengesankan di jantung pertahanan Timnas Indonesia. Kehadirannya sebagai pemimpin di sektor ini sangat krusial meski akhirnya kemasukan enam gol.
Meskipun memiliki andil di balik terciptanya sejumlah gol yang dicetak oleh skuad asuhan Hajime Moriyasu, ada beberapa momen krusial yang bisa diamankan dengan baik oleh kapten Timnas Indonesia itu.
Kepemimpinan Jay Idzes juga kembali diuji pada laga ini. Pemain asal klub Liga Italia, Venezia, itu tercatat bisa mengukir sejumlah blok maupun menggagalkan momentum lawan.
Yance Sayuri
Mendapatkan kesempatan bermain sebagai starter untuk pertama kali di bawah asuhan Patrick Kluivert, Yance Sayuri memang masih jauh dari harapan. Dia kesulitan menciptakan ancaman dari area kanan.
Selain itu, dia juga harus menjalani perpindahan posisi pada babak kedua. Yang perlu diapresiasi dari performanya ialah daya juang yang tak meluntur hingga pertandingan berakhir. Padahal, dia sempat terlihat mengalami pendarahan.
Namun, Yance kembali melanjutkan laga. Saat mengalami beberapa momen tersungkur karena kram, pemain asal Malut United ini kembali bangkit untuk menuntaskan penampilannya akhir pertandingan.