Semarang - Kesempatan PSIS Semarang untuk bisa keluar dari zona degradasi BRI Liga 1 2024/2025 semakin menipis. Saat para pesaingnya mulai mengakhiri catatan kelam, Tim Mahesa Jenar justru semakin tenggelam.
Fenomena tersebut setidaknya tersaji pada hasil pertandingan pekan ke-31 BRI Liga 1 2024/2025. Saat PSIS Semarang digasak Bali United empat gol tanpa balas, PSS Sleman dan Semen Padang bisa sama-sama mengamankan kemenangan.
Tim Super Elang Jawa, misalnya, menjinakkan perlawanan PSM Makassar (3-1). Sementara itu, Tim Kabau Sirah bisa membungkam Madura United (2-1). Hasil inilah yang mengubah konfigurasi peringkat tiga terbawah klasemen sementara BRI Liga 1.
Akibat kekalahan itu, PSIS Semarang kini terperosok di dasar klasemen dengan koleksi 25 poin. Sementara itu, PSS Sleman naik ke peringkat 17 dengan koleksi 25 poin, sedangkan Semen Padang untuk sementara keluar dari zona merah.
Tim Kabau Sirah kini berada di peringkat ke-15, menggusur Barito Putera yang tergelincir satu level ke posisi 16. Dengan situasi saat tersebut, jarak PSIS Semarang menuju posisi aman sudah semakin melebar.
Berusaha Sekuat Tenaga

Caretaker PSIS Semarang, Muhammad Ridwan, mengakui jika kekalahan melawan Bali United semakin mengikis kesempatan timnya untuk bisa meninggalkan zona degradasi. Ridwan menegaskan jika anak asuhnya akan terus berjuang sekuat tenaga hingga akhir musim.
“Kami akan tetap berusaha sekuat tenaga kami untuk lolos dari degradasi, seperti pada pertandingan sebelumnya saat melawan Bali United, kami sudah berusaha sekuat tenaga untuk menang,” ujar Ridwan.
Sebagai informasi, ini menjadi kali pertama bagi PSIS menduduki posisi juru kunci sejak pertama kali promosi pada Liga 1 2018. Kondisi ini semakin menegaskan apabila Tim Mahesa Jenar sudah sangat kesulitan bersaing.
Kesempatan Kian Menipis
Juru taktik berusia 44 tahun itu juga menyadari apabila sisa pertandingan sudah makin menipis menuju akhir musim. Saat ini, PSIS Semarang hanya memiliki tiga pertandingan tersisa untuk memperjuangkan nasibnya.
Meskipun demikian, Ridwan merasa tetap yakin dengan timnya. Selama masih ada peluang untuk bertahan, dia memastikan Alfeandra Dewangga dkk. akan terus berjuang hingga titik darah penghabisan.
“Pertandingan sudah semakin sedikit. Namun, sepanjang belum tertutupnya peluang itu, kami memastikan kami akan terus berusaha sekuat yang kami bisa,” ujar juru taktik asal Semarang tersebut.
Tiga Laga Tersisa
Kemungkinan untuk selamat memang masih terbuka. Mereka masih menyisakan dua pertandingan melawan sesama tim papan bawah yang bisa membantunya lolos dari peringkat ketiga terbawah.
Momen itu tersaji saat menghadapi PSS Sleman (pekan ke-32) dan Barito Putera (pekan ke-34). Hanya saja, satu laga lainnya melawan Malut United (pekan ke-33) bakal menyajikan tantangan tersendiri bagi PSIS.
Klub beralias Laskar Kie Raha itu baru saja melewati putaran kedua yang sempurna karena sudah 13 laga tak terkalahkan. Yang terbaru, Malut United juga sukses menggebuk calon terkuat jawara musim ini, Persib Bandung dengan skor 1-0.
{{ comment.content }}