Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Duel Persib Kontra Dewa United di Piala Presiden 2025: Begini Seharusnya Level Klub Profesional di Indonesia

Duel Persib Kontra Dewa United di Piala Presiden 2025: Begini Seharusnya Level Klub Profesional di Indonesia

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-07-09 14:30:02
Dilihat:8 Pujian
Penjaga gawang asal Wales, Adam Przybek menjalani debutnya bersama PERSIB pada pertandingan kedua Grup B Piala Presiden 2025 melawan Dewa United di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa 8 Juli 2025. (PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)

Bandung - Pertandingan Persib kontra Dewa United berakhir imbang 1-1 pada Piala Presiden 2025 di Stadion GBLA Bandung, Selasa (08/07/2025).

Gol indah Maung Bandung dicetak William Marcilio pada menit ke-65. The Banten Warriors mengimbangi lewat eksekusi ciamik Egy Maulana Vikri menit 90+3.

Banyak pesan yang dapat diserap dari pertarungan dua klub papan atas Super League Indonesia tersebut. Persib adalah juara BRI Liga 1 2024/2025. Sedangkan Dewa United merupakan runner-up musim yang sama.

"Pertama dan sangat jelas. Persib dan Dewa United memang pantas berada di papan atas sepak bola Indonesia. Keduanya klub terbaik saat ini," kata Gusnul Yakin.

Pengamat sepak bola senior asal Malang ini memberi penilaian berdasar materi pemain dan cara bermain yang diterapkan kedua pelatih. Bojan Hodak yang dua kali beruntun mengantar Persib back to back juara Indonesia memang sosok arsitek jempolan.

 


Sosok Jan Olde Riekerink

Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink saat melawan PSIS Semarang pada laga pekan ke-8 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Senin (14/8/2023). Dewa United kalah telak 1-4 dari PSIS Semarang. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Di kubu Dewa United, figur Jan Olde Riekerink adalah juru taktik yang kaya taktik dan skema permainan level atas. "Kredibilitas seorang pelatih berpengaruh besar terhadap permainan dan prestasi tim," kata Gusnul Yakin. 

"Jika klub-klub di Indonesia ditangani pelatih kaliber Internasional, prestasi di level Asia tinggal menunggu waktu saja. Seperti target Ketum PSSI Erick Thohir yang menggebu-gebu untuk menaikkan rangking liga domestik dan Timnas Indonesia," jelasnya.

Yang lebih penting lagi, menurut Gusnul Yakin bagaimana pelatih asing di Tanah Air bisa mendongkrak kualitas dan melahirkan pemain muda.

"Pelatih hebat tidak hanya dilihat dari prestasi berupa trofi juara. Tapi bagaimana memperbaiki performa tiap pemain lebih bagus lagi. Apalagi jika pelatih asing itu banyak mengorbitkan pemain muda yang nantinya jadi tulang punggung Timnas Indonesia," papar Gusnul Yakin.


Sepak Bola: Investasi dan Bisnis

Satu lagi yang tak kalah penting. Sepak bola adalah investasi dan bisnis yang membutuhkan dana besar. Persib dan Dewa United salah satu contoh yang patut ditiru klub-klub lain.

"Di liga mana pun, klub besar identik dengan dana yang melimpah. Persib dan Dewa United sudah mulai mengarah ke sana. Jika di Indonesia ada separuh saja klub serius dan punya modal bagus, kemajuan sepak bola kita tinggal menunggu waktu," ujarnya.

Apalagi, lanjut mantan pelatih Arema di era Galatama ini, potensi bisnis dan komersial sepak bola di Indonesia sangat menggiurkan.

Di tengah tekanan dan kondisi ekonomi global yang makin sulit, sepak bola akan menjadi motor penggerak ekonomi kalangan bawah. Terutama masyarakat yang bergerak di usaha UMKM.

"Saya amati di sebuah turnamen SSB saja selalu banyak orang berjualan. Entah minuman, jajanan, dan perlengkapan olahraga," Gusnul Yakin memberikan analisis. 

"Apalagi di even lebih tinggi, seperti Liga 4 hingga Super League. Tentu nilai dan omzetnya pasti lebih besar lagi. Jika lebih banyak even sepak bola, saya yakin kondisi ekonomi seberat apapun, rakyat Indonesia tetap bisa survive," pungkasnya. 

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}