Semarang - Pelatih anyar PSIS Semarang, Kahudi Wahyu, angkat bicara soal komposisi skuad yang bakal dibentuk untuk mengarungi musim 2025/2026. Selain pemain lokal, dia juga telah menyiapkan rancangan untuk amunisi impor.
Kahudi menjelaskan pemain asing akan didatangkan secara bertahap dan disesuaikan dengan kebutuhan tim. Untuk sekarang ini, dia masih fokus membangun sistem bersama para penggawa lokal PSIS Semarang.
“Pemain asing nanti datangnya secara bertahap ya. Saat ini, kami membangun sistem yang ada di pemain lokal terlebih dahulu supaya pemain asing yang datang nanti adaptasinya tidak sulit,” ujar Kahudi Wahyu.
“Sistem di pemain lokal telah terbentuk. Kami akan mendatangkan secara bertahap dan yang kami datangkan akan disesuaikan dengan kebutuhan tim,” lanjut juru taktik asal Madiun, Jawa Timur, tersebut.
Sudah Punya Kandidat
Sebetulnya, juru taktik yang musim lalu menukangi Persijap Jepara dan Persibo Bojonegoro itu sudah mulai mencari kandidat pemain asing yang akan direkrut. Bahkan, Kahudi juga telah memiliki pandangan awal soal siapa saja nama-namanya.
Namun, dia masih enggak terburu-buru untuk mulai bergerak, termasuk menyampaikan identitasnya kepada publik. Eks pemain PSIS Semarang itu ingin fokus membangun fondasi yang kukuh terlebih dahulu.
“Kami sudah mulai mencari kandidat pemain asing, sudah ada pandangan juga. Namun, untuk sekarang ini, kami akan selesaikan terlebih dahulu untuk pemain lokal,” ujar pelatih berlisensi A AFC itu.
Siapkan Kerangka Lokal
Setidaknya, ada 36 pemain yang mengikuti latihan perdana bersama PSIS Semarang. Semuanya terdiri atas pemain-pemain lama musim lalu, serta beberapa nama pemain yang diundang untuk seleksi.
Untuk pemain lama, ada nama-nama seperti Rizky Darmawan, Ahmad Syihabuddin, Reiva hingga Apriliansyah. Untuk yang berstatus seleksi, mereka adalah Rafli Mursalim, Safna Delpi, Raka Okta, dan Darrel Valentino.
“Ini adalah proses latihan sekaligus seleksi ya. Ada pemain yang bertahan, ada yang saya undang, dan ada yang sedang mencoba peruntungan. Supaya tidak hilang waktu, jadi saya anggap sekalian latihan,” katanya.
“Target saya pada tanggal 6 Juli ini sudah ada bayangan. Namun, untuk sekarang ini, belum bisa dinilai karena mereka masih butuh ada adaptasi. Ada sudah ada sedikit gambaran lah,” imbuhnya.
Merinding Latih PSIS
Setelah resmi ditunjuk sebagai nakhoda PSIS, Kahudi merasakan getaran hati tersendiri. Sebab, saat masih aktif bermain, dia juga pernah merumput bersama Mahesa Jenar. Kini, ia kembali datang dengan status yang berbeda.
“Sejujurnya, saya masuk ke sini merinding ya. Jadi ada rasa yang berbeda karena saya pernah berjuang di sini sebagai pemain. Dulu juga punya angan-angan ingin melatih PSIS, dan alhamdulillah musim ini bisa kesampaian,” ujarnya.