
Jakarta - Bojan Hodak mengukir prestasi istimewa yang tak semua pelatih bisa melakukannya. Bersama Persib Bandung, juru taktik berkebangsaan Kroasia itu kembali menjadi yang terkuat di BRI Liga 1 2024/2025.
Persib mencatatkan back to back yang sensasional. Sementara itu, pada musim 2023/2024, Bojan Hodak juga menyudahi penantian panjang panjang Persib yang terakhir juara pada 2014.
Di kompetisi teratas Liga Indonesia yang terkenal ketat dan sengit, tak mudah bagi tim atau pelatih menyabet dua gelar bergengsi secara beruntun.
Namun, bagi Bojan Hodak, tak ada yang tak mungkin. Didukung kekuatan finansial dan materi pemain mumpuni di semua lini, pembesut yang lama berkarier di Malaysia itu ia kembali membawa Sang Pangeran Biru ke kursi singgasana juara.
Rachmat Irianto resmi meninggalkan Persib Bandung dan kembali ke klub yang membesarkan namanya: Persebaya Surabaya. Momen ini disambut hangat oleh Bonek dan pecinta sepak bola Tanah Air.
Puzzle Terakhir

Bojan Hodak datang dan menukangi Persib Bandung pada akhir Juli 2023, menggantikan posisi Luis Milla. Total, Bojan Hodak memimpin 75 pertandingan resmi bersama Persib, dengan hasil 38 kemenangan, 26 hasil imbang, dan hanya 11 kali kalah.
Pencapaian spesial dari Bojan Hodak bersama Persib, tak dipisahkan dari karakteristik pelatih asal Kroasia itu yang memang cukup familier dengan kultur sepak bola di kawasan Asia Tenggara.
"Coach Bojan Hodak itu seperti puzzle terakhir yang dibutuhkan Persib. Setiap pelatih punya kelebihan masing-masing, Bojan saya melihatnya paham dengan karakteristik sepak bola Asia Tenggara," tutur gelandang senior Persib, Achmad Jufriyanto dalam perbincangan dengan media Malaysia, Astro Arena baru-baru ini.
Pahami Karakter

Sebelum menangani Persib dua musim terakhir, Bojan Hodak memang sudah melanglang buana di Asia Tenggara. Tercatat ia pernah bekerja di Phnom Penh Crown (Kamboja), Shandong Taishan (China), dan beberapa klub Malaysia seperti Kelantan, Johor Darul Ta'zim, Kuala Lumpur City, hingga Timnas Malaysia U-19.
Bahkan pelatih berusia 54 tahun itu punya pengalaman melatih PSM Makassar pada musim 2020. Achmad Jufriyanto membeberkan beberapa kemampuan menarik seorang Bojan Hodak.
"Dia tahu karakter orang di sini seperti apa, itu yang tidak dimiliki pelatih-pelatih Persib sebelumnya. Caranya berkomunikasi, cara menangani konflik, cara bicara dengan media, itu yang akhirnya membuat suasana di tim kondusif, dan dibutuhkan Persib,"
"Saat dia masuk, adaptasi kita dengan Bojan Hodak tidak lama," tegasnya.
Pelatih Terbaik

Setelah sukses membawa timnya meraih gelar juara untuk musim kedua berturut-turut, ia juga meraih penghargaan pelatih terbaik BRI Liga 1 dala dua musim berturut-turut.
Walau demikian, Bojan Hodak tetap menunjukkan sikap rendah hati dan lebih memilih fokus ke depan. Ia berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya.
“Pertama-tama saya sampaikan terima kasih kepada pemain, terima kasih kepada fans dan untuk para asisten saya, untuk keluarga saya juga. Karena ini tidak akan bisa didapat tanpa mereka,” ujar Bojan Hodak akhir Mei lalu.
Meski bangga dengan pencapaian back to back dan terpilih sebagai pelatih terbaik di BRI Liga 1 musim ini, Bojan menegaskan bahwa fokusnya kini menatap musim berikutnya.
"Ya tentunya bagus karena diakui untuk kedua hal tersebut, tapi saya selalu bicara tentang hari esok. Jadi hari ini kami merayakan tapi besok saya sudah harus memikirkan bagaimana musim depan, memikirkan pemain baru dan juga masa pramusim," jelasnya.
Sumber: Astro Arena