
Persebaya - Persebaya Surabaya telah merayakan ulang tahun ke-95 pada Rabu (18-6-2025). Tak banyak kegiatan, hanya menggelar Meet and Greet di Persebaya Store Komplek, Surabaya, Rabu sore kemarin.
Acara itu dihadiri pelatih kepala Eduardo Perez, asisten pelatih Uston Nawawi, dan asisten pelatih Shin Sang-gyu. Hadir juga pemain yang berhasil dipulangkan Persebaya, Koko Ari Araya dan Rachmat Irianto.
Bonek memadati area Persebaya Store untuk berjumpa dengan pelatih dan pemain. Setelah berbelanja, mereka berkesempatan untuk foto bersama dan meminta tanda tangan.
Namun, ada pemandangan menarik di Persebaya Store. Muncul sekelompok orang asing sebanyak 14 orang yang mulanya melihat produk merchandise Persebaya. Mereka juga mengantre membeli kaos, jersey, atau barang lainnya.
Byon, Emtek, dan One Pride MMA bentuk Uni-Combat Council (UCC) bersama Kemenpora untuk majukan olahraga tarung Indonesia ke level Asia dan dunia.
Mahasiswa asal Liverpool, Peserta LJMU Summer Course

Rombongan ini rupanya berasal dari Liverpool, Inggris. Mereka adalah mahasiswa Liverpool John Moores University (LJMU) yang sedang mengikuti program pertukaran pelajar di Universitas Airlangga, Surabaya.
Mereka adalah peserta LJMU Summer Course ke Indonesia yang setiap tahun diadakan bekerja sama dengan Universitas Airlangga. Tahun ini merupakan ketiga kalinya program tersebut digelar.
Program LJMU Summer Course setiap tahun dilakukan selama satu bulan. Dengan perincian, dua pekan kuliah dan dua pekannya lagi berkeliling ke tempat atau kota lain sesuai topik program.
Satu di antara mahasiswa Inggris itu, Adam Burchett, mengaku baru tiba di Surabaya beberapa hari lalu. Dia kemudian merasakan sensasi perayaan ulang tahun Persebaya yang dimulai dengan konvoi Bonek sejak Selasa (17-6-2025) malam.
"Kami melihat pawai kemarin, parade Persebaya. Ini kali pertama kami ke Indonesia. Sekarang kami ingin mendapatkan merchandise, kami datang dan terasa sangat menyenangkan. Pengalaman yang luar biasa," ungkap Adam.
Alasan Datang ke ke Meet and Greet Persebaya

Kebanyakan dari mahasiswa tersebut memang warga Liverpool. Namun, Adam adalah orang asli London, tepatnya West Ham. Bagi mereka, atmosfer sepak bola sudah tak asing lain, tak peduli tua dan muda, baik pria atau wanita.
Maklum, kultur sepak bola di Inggris memang sangat kental. Adam misalnya, dia mengaku penggemar West Ham United. Sisanya adalah penggemar Liverpool, yang menjuarai Premier League musim lalu.
Pengalaman menyaksikan konvoi besar suporter Bonek membuat para mahasiswa Inggris ini larut dalam hingar bingar. Dari situlah rasa penasaran muncul dan mereka memutuskan datang ke Meet and Greet.
"Kami mendengar tentang para pemain dan kami datang. Kami dapat kaus yang ditandatangani. Saya penggemar West Ham United. Saya rasa, Persebaya punya penggemar yang sangat luar biasa juga," ujar Adam.
Kota Surabaya dan Liverpool Sister City

Mereka tidak menyangka, perjalanan pendidikan membawa ke pengalaman sepak bola. Kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi, tetapi ada juga yang belajar di Fakultas Hukum.
Kebetulan, Kota Surabaya merupakan sister city dari Liverpool. Kedua kota menjalin banyak kerja sama.
Bahkan, Anfield yang merupakan kandang Liverpool sempat menghebohkan dengan menyapa melalui LED dengan tulisan, "Yaopo Kabare Suroboyo?" Persebaya membalas dengan ucapan, "Kabar Apik, Liverpool!" di Stadion Gelora Bung Tomo.
Bukan hal yang aneh bagi penggemar Liverpool mengetahui Persebaya. Apalagi, para mahasiswa itu kini menginjakkan kaki di Surabaya.
"Suporter Persebaya membawa kami ke sini. Sangat menyenangkan memiliki pengalaman baru dengan suasana sepak bola di Surabaya," ujar Rene Tom-Dollar, mahasiswa Inggris lainnya.