Posisi saat ini: Rumah / Pesan / PSIM Jelang Menyongsong Liga 1 2025/2026: Pelatih Eropa Segera Diumumkan, Homebase Sudah Ditentukan dan Gelar Latihan Perdana Akhir Bulan In

PSIM Jelang Menyongsong Liga 1 2025/2026: Pelatih Eropa Segera Diumumkan, Homebase Sudah Ditentukan dan Gelar Latihan Perdana Akhir Bulan In

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-06-13 03:30:01
Dilihat:20 Pujian
BRI Liga 1 - Ilustrasi PSIM Yogyakarta

Yogyakarta - PSIM Yogyakarta begitu bersemangat menyambut musim baru. Lantas, seperti apa persiapan dan ambisi Laskar Mataram menghadapi kerasnya persaingan di Liga 1 2025/2026?

Seperti dikatahui, klub berlogo Tugu Pal Putih itu menjadi satu di antara tiga tim promosi yang akan berlaga di Liga 1 musim mendatang. PSIM berstatus jawara Liga 2 2024/2025.

Manajer tim, Razzi Taruna, memastikan skuad Laskar Mataram siap bertarung di Liga 1. Musim depan, PSIM bakal dibesut pelatih asing asal Eropa. Hanya saja, identitas arsitek baru tersebut sampai saat ini masih dirahasiakan.

"InsyaAllah sudah siap. Memang kan dari suporter pasti ingin buru-buru ada welcome apa segala macam. Itu kan matter of administrasi dan eksekusinya saja," ujar Razzi Taruna.

"Kemarin komunikasi dengan pelatih kepala. Latihan tanggal 23 Juni karena beliau maunya enam Minggu (sebelum kick-off) kan kita ngikut pelatih. Pemain sudah siap, sudah proses semua. Ada beberapa pemain sudah datang ke Jogja," lanjutnya.


Berharap Bisa Full Skuad

PSIM Yogyakarta resmi mendatangkan Muhammad Fariz dari PSS Sleman. (Bola.com/Ana Dewi)

Razzi Taruna menjelaskan, latihan perdana nanti rencananya diikuti semua pemain lokal. Sementara legiun asing datang secara bertahap. Harapannya pada awal Juli skuad sudah lengkap.

"Kalau lokal semua sudah ikut latihan perdana. Kalau asin harapannya semua, cuma nanti pasti ada kendala-kendala. Yang satu telat dikit lah visa-nya dikeluarkan, tapi itu kan normal," katanya.

"Kalau aku sih targetnya tanggal 23 itu sudah latihan utuh. Paling telat tanggal 1 Juli itu sudah semua," imbuh pria berusia 24 tahun tersebut.

Pada Liga 1 musim depan, PSIM akan berkekuatan28 sampai 30 pemain. Delapan di antaranya adalah legiun asing dan sisanya talenta lokal. Razzi Taruna berharap, komposisi skuad nanti bisa membawa Laskar Mataram bersaing.

"Kalau total skuad mungkin 28 sampai 30 pemain ya dan asingnya delapan dong. InsyaAllah kita yakin dengan komposisinya. Ya, ditunggu saja," beber Razzi Taruna.

 


Berhomebase di Maguwoharjo

PSS Sleman jelang menghadapi Dewa United di Stadion Maguwoharjo dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 pekan ke-29. (Bola.com/Ana Dewi)

Stadion Maguwoharjo akan menjadi kandang Laskar Mataram di Liga 1 2025/2026. Kemungkinan besar mereka bakal berbagi homebase dengan PSS Sleman yang berkompetisi di Liga 2.

Kepastian markas PSIM musim depan diketahui setelah manajemen Laskar Mataram melakukan audiensi dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (10/6/2025).

"Seperti Ngarsa Dalem (Sultan) bilang yang standar FIFA itu memang Maguwoharjo, karena contoh Sultan Agung di Bantul itu kita kemarin cek lampunya kurang terang dan Moch Soebroto, Magelang pun juga. Kalau Manahan mungkin terlalu jauh," papar Razzi.

"Aku juga sampaikan ke Sultan bahwa saya lihat statistik di Liga 1, tim-tim yang musafir ini kadang-kadang statistiknya enggak baik, pasti berpengaruh lah karena kan home itu adalah laga yang kita harus menang dapet tiga poin."

"Ketika kita home-nya juga away juga rasanya ya sulit lah. Harapannya dengan hasil audiensi ini kita bisa berkandang di Maguwoharjo. Pasti itu sangat membantu tim, suporter juga pasti terakomodir," sambungnya.

 


Target Bertahan dengan Nyaman

Sebagai debutan, PSIM tidak memasang target muluk-muluk. Razzi Taruna menyadari persiangan musim depan bakal lebih ketat. Namun, satu hal yang pasti dia ingin Laskar Mataram tidak hanya numpang lewat di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

"Targetnya bertahan dengan nyaman, kayak juga Ngarsa Dalem bilang 'sudah lah musim pertama enggak usah muluk-muluk, yang penting bertahan'. Karena ini budaya baru, lawannya baru. Kita bisa lihat belanja tim lain ngeri-ngeri juga kan," ungkapnya.

"Ya, syukur-syukur kalau misalnya bisa lebih baik. Misalnya 10 besar ke bawah, intinya kita mau bertahan dengan nyaman dalam artian kita enggak mau setiap Minggu deg-degan, tapi harapannya bisa bersaing," pungkas Razzi.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}