Sleman - Pieter Huistra menatap optimistis perjalanan barunya bersama PSS Sleman di Liga 2 2025/2026. Juru taktik asal Belanda itu dipastikan bertahan di Bumi Sembada untuk musim depan.
Tidak lagi sebagai pelatih kepala, Pieter Huistra mengemban jabatan baru. Mantan head coach FC Groningen itu akan mengisi posisi Direktur Teknik untuk klub berjulukan Super Elang Jawa tersebut.
Seperti diketahui, arsitek berusia 58 tahun itu tidak bisa menukangi PSS Sleman di strata kedua sepak bola Indonesia. Dalam regulasi, kontestan tim Liga 2 tak boleh menggunakan pelatih asing.
"Saya sangat senang tetap bersama PSS. Ini bukan hanya soal melatih tim, tapi tentang menjadi bagian dari perjalanan baru sebuah klub besar. Banyak hal yang harus dikerjakan dan saya percaya kami bisa," ujar Huistra di kediamannya, Belanda, Senin (9/6/2025).
Elemen Tim Bersatu
Eks asisten pelatih Timnas Belanda U-17 itu menerima kenyataan timnya harus berjibaku di Liga 2 musim mendatang. Pieter Huistra berharap elemen tim segera bangkit dan bersatu demi mewujudkan target promosi.
Juru taktik kelahiran 18 Januari 1967 itu juga mengaku siap dengan tantangan baru. Pieter Huistra menyebut musim depan menjadi momentum penting untuk menanamkan filosofi permainan yang progresif, disiplin, dan terstruktur.
Berbekal lisensi kepelatihan UEFA Pro, Huistra memandang Liga 2 sebagai panggung pembuktian. Dia yakin dengan kebersamaan dan sinergi dari semua elemen klub, PSS bisa menciptakan sesuatu yang luar biasa.
"Kuncinya adalah semua elemen di PSS harus bersatu. Ketika kita menyatukan kekuatan dan visi, saya yakin kita bisa membangun sesuatu yang istimewa untuk musim depan,” tegas Pieter Huistra.
Kiprah Pieter Huistra
Pemilik nama lengkap Pieter Egge Huistra tersebut bergabung dengan PSS Sleman per 19 Februari 2025. Eks pelatih Ajax Amsterdam U-21 itu menggantikan posisi Mazola Junior yang dipecat pada awal putaran kedua BRI Liga 1 2024/2025.
Mantan pemain Twente FC itu memimpin 11 pertandingan Tim Elang Jawa pada musim ini. Hasilnya, Pieter Huistra berhasil mempersembahkan lima kemenangan dan enam kekalahan untuk PSS Sleman.
Namun, pada akhirnya PSS harus terdegradasi dari BRI Liga 1, setelah menempati posisi ke-16 klasemen akhir. Mereka mencatat 34 poin dengan perincian meraih 11 kemenangan, empat seri, dan 19 kalah.
Semusim di Liga 2
Berbicara target, PSS ingin semusim berada di Liga 2. Mereka berharap bisa mengikuti jejak Bhayangkara FC yang hanya satu tahun berkiprah di divisi kedua. Klub milik Polri itu kembali promosi ke Liga 1 2025/2026, setelah turun kasta pada musim 2023/2024.
"Saya mau mengatakan PSS di Liga 2 ini sangat fokus, kalau bisa kita cuma satu musim. Kita tahu sepak bola sekarang persaingan cukup kuat," kata Direktur Utama PSS, Gusti Randa.
"Tidak di Liga 1 saja, persaingan di Liga 2 juga cukup kuat. Makanya PSS sekarang mempersiapkan skuadnya untuk di Liga 2, dengan cita-cita kita hanya satu musim di Liga 2 untuk kembali ke Liga 1," lanjutnya.