
Surabaya - Eduardo Perez resmi telah ditunjuk sebagai pelatih Persebaya Surabaya. Dia diperkenalkan pada Juni lalu dan kini dalam masa persiapan menatap BRI Super League 2025/2026.
Setelah Persebaya menjalani pramusim ke Australia, Eduardo Perez memimpin tim asuhannya menatap BRI Super League 2025/2026. Namun, sebelum itu Persebaya akan menghadapi PSS Sleman dalam laga bertajuk Team Launching Game.
PSS Sleman juga merupakan klub yang pernah bersinggungan dengan Eduardo Perez. Bahkan arsitek asal Spanyol itu pernah mengalami momen pahit saat ditunjuk sebagai pelatih PSS. Itu terjadi pada medio Januari 2020 atau sekitar 5,5 tahun silam.
Pada 15 Januari 2020, Perez secara resmi ditunjuk sebagai pelatih PSS Sleman yang bersiap menatap Liga 1 2020. Dia menggantikan posisi yang selama tiga tahun sebelumnya diduduki oleh Seto Nurdiantoro.
Sebelum tiba di Sleman, dia bahkan mengaku sudah lama jatuh cinta dengan PSS. Atmosfer Stadion Maguwoharjo yang selalu hangat oleh aksi suporter menjadi faktor utama rasa itu tumbuh.
“Saya kenal betul dengan klub ini sejak tiga tahun lalu. Saya benar-benat mengingat laga itu karena saya seolah tak percaya atmosfernya dan suporter. Waktu saya tahu tim (PSS) ini berada di divisi dua, saya tidak mempercayainya,” ujar Eduardo soal jabatan barunya saat itu.
Penolakan Suporter PSS

Sayangnya, cinta Eduardo Perez bertepuk sebelah tangan. Suporter PSS menilai Seto Nurdiantoro adalah juru taktik yang paling tepat untuk klub berjulukan Super Elang Jawa tersebut.
Sebagai pelatih, Seto sudah memiliki banyak sumbangsih bagi PSS, mulai dari membawa promosi ke Liga 1 2018, hingga bertahan di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Sebagai bentuk rasa percaya kepada Seto, sejumlah suporter PSS melakukan aksi. Mereka memasang spanduk bertuliskan “In Seto We Trust” di kantor PT Putra Sleman Sembada pada Kamis, 16 Januari 2020.
Muncul pula suara sumbang soal status Eduardo Perez yang sebelumnya merupakan pelatih kiper Timnas Indonesia. Banyak yang merasa eks pelatih kiper tak seharusnya didapuk sebagai pelatih kepala klub Liga 1.
Bola.com menyaksikan langsung gejolak di Sleman. Sejumlah spanduk di berbagai titik di Sleman juga berisikan penolakan terhadap Eduardo Perez. Di media sosial apalagi, banyak dukungan untuk Seto dan penolakan untuk Perez.
Terjadi saat Persebaya TC di Sleman

Nah, di saat Sleman sedang bergejolak dengan suporter PSS, Persebaya kebetulan menjalani pemusatan latihan (TC) di sana. Selama beberapa hari, Bajul Ijo berlatih di bawah arahan pelatih Aji Santoso.
Persebaya memilih kompleks UNY dan Lapangan Yogyakarta International Stadium sebagai tempat latihan. Keduanya berada di Sleman. Situasi kontras pun tercipta antara PSS dalam upaya pergantian pelatih dengan Persebaya yang menyiapkan tim.
TC Persebaya berjalan sampai akhir Januari 2020. Mereka kemudian kembali ke Surabaya dan beruji coba dengan Persis Solo pada awal Februari 2020. Beberapa hari kemudian, Bajul Ijo menjuarai Piala Gubernur Jatim 2020, tepatnya 20 Februari 2020.
Sementara sisi lain, Eduardo Perez sempat memimpin skuad PSS Sleman menjalani dua laga uji coba di kandang.
Pertama adalah kekalahan 0-2 dari Persib Bandung dalam laga tanpa penonton pada Senin, 17 Februari 2020. Kedua, PSS beruji coba melawan Persipura Jayapura pada Sabtu, 22 Februari 2020, hasilnya imbang 1-1.
Memutuskan Mundur

Setelah sebulan lebih, desakan suporter PSS untuk menolak Eduardo Perez rupanya melahirkan kabar mengejutkan.
Eduardo Perez memutuskan mundur dari jabatannya sebagai pelatih kepala PSS Sleman per 24 Februari 2020. Kabar ini jadi perbincangan luas mengingat dia baru ditunjuk jadi arsitek PSS selama 40 hari.
Apalagi, waktu persiapan sudah mepet bagi PSS. Sebab, Liga 1 2020 akan dimulai lima hari ke depan, tepatnya pada 29 Februari 2020.
“Saya sangat sedih untuk mengambil keputusan ini. Tetapi saya tidak setuju dengan klub tentang beberapa keputusan teknis,” ungkap Eduardo Perez saat ditanya soal keputusan mundurnya.
Hanya dua hari kemudian, 26 Februari 2020, PSS resmi mengumumkan Dejan Antonic sebagai pelatih baru.
Pada akhirnya, Liga 1 2020 sendiri tidak tuntas akibat pandemi COVID-19. Persebaya digadang-gadang sebagai calon kuat juara, namun terpaksa memupus harapan itu.
Kini Bersama Persebaya Hadapi PSS

Setelah berlalu selama 5,5 tahun, Eduardo Perez kini bergabung dengan Persebaya Surabaya menatap musim baru BRI Super League 2025/2026. Kali ini, tak ada suara sumbang penolakan suporter.
Eduardo Perez sudah menangani tim Persebaya selama beberapa pekan terakhir, termasuk ke Australia. Dia membawa Bajul Ijo menang 2-0 atas Western Australia dalam laga uji coba di Sam Kerr Football Centre, Perth, 9 Juli 2025.
Terdekat, sudah ada laga uji coba lagi yang harus dilakoni Persebaya. Duel bertajuk “Team Launching Game” itu bakal digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (19/7/2025). Dan tim lawannya adalah PSS Sleman.